Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Salim Siap Masuk BUMI Lewat Private Placement, Saham Melesat 14 Persen

Saham BUMI bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan setelah Grup Salim disebut sebagai investor strategis yang akan ikut andil dalam eksekusi.
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources. Saham BUMI bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan setelah Grup Salim disebut sebagai investor strategis yang akan ikut andil dalam eksekusi. /bumiresources.com
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources. Saham BUMI bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan setelah Grup Salim disebut sebagai investor strategis yang akan ikut andil dalam eksekusi. /bumiresources.com

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) ditutup melesat 14,11 persen sehingga parkir di level Rp186 pada penutupan perdagangan Jumat (7/10/2022).

Saham BUMI bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan setelah Anthoni Salim disebut sebagai investor strategis yang akan ikut andil dalam eksekusi aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement BUMI. Perusahaan batu bara Grup Bakrie itu akan menerbitkan 200 miliar saham biasa seri C dengan harga pelaksanaan Rp120 per saham.

Saham BUMI bergerak di rentang 167—186 sepanjang perdagangan hari ini. Total volume saham yang diperdagangkan mencapai 7,21 miliar lembar saham dengan nilai Rp1,29 triliun. Angka tersebut menjadikan BUMI sebagai saham teraktif hari ini. Adapun kapitalisasi pasar BUMI mencapai Rp26,75 triliun.

Anthoni Salim bakal masuk ke saham BUMI melalui dua perusahaan cangkangnya di Hong Kong. Grup Salim mengambil private placement yang dilakukan Bumi Resources maksimal senilai Rp24 triliun atau setara US$1,6 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip Jumat (7/10/2022), perusahaan Grup Salim tersebut adalah Mach Energy Limited (MEL) dan Treasure Global Investments Limited (TGIL). MEL akan mengambil 85 persen dari saham yang dilepas BUMI, sementara TGIL mengambil 15 persen sisanya.

MEL merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Hong Kong. Susunan pemegang saham MEL terdiri atas PT Bakrie Capital Indonesia (BCI) dengan kepemilikan saham 42,5 persen di bawah kendali Grup Bakrie, Colver Wide Limited dengan kepemilikan saham 15 persen dan dikendalikan oleh Agoes Projosasmito, dan terakhir 42,5 persen saham dimiliki oleh Mach Energy Pte.Ltd yang berbasis di Singapura.

Mach Energy Pte.Ltd merupakan perusahaan yang berada di bawah kendali Anthoni Salim atau berada di bawah kendali Grup Salim.

Bakrie dan Salim memegang jumlah kepemilikan yang sama sehingga keputusan apapun dari perusahaan tersebut berasal dari persetujuan keduanya.

Kemudian, perusahaan cangkang kedua adalah TGIL yang juga berbasis di Hong Kong. Perusahaan ini memiliki dua pemegang saham yakni PT Aswana Pinasthika Investasi dengan kepemilikan 16,15 persen di bawah kendali Agoes Projosasmito. TGIL juga dimiliki secara mayoritas sebanyak 83,85 persen oleh Mach Energy Pte Ltd. atau perusahaan yang sama sebagai pemegang saham MEL dari Grup Salim.

Dengan rencana eksekusi private placement sebanyak 85 persen, maka MEL akan menggenggam 170 miliar saham BUMI, sementara TGIL dengan eksekusi 15 persen akan mendekap 30 miliar saham BUMI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper