Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMGR akan Dapat Rights Issue Rp5,6 Triliun, Ini Seruan JP Morgan

Inbreng saham pemerintah di PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) ke induk holding semen BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) diperkirakan bakal menaikan saham
Proses muat produk Semen Indonesia untuk pengiriman di Pelabuhan Teluk Bayur./Dwi Nicken Tari
Proses muat produk Semen Indonesia untuk pengiriman di Pelabuhan Teluk Bayur./Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - Inbreng saham pemerintah di PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) ke induk holding semen BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) diperkirakan bakal menaikan rekomendasi saham SMGR. JP Morgan memberikan target harga baru bagi SMGR.

Nilai inbreng saham pemerintah ditambah dengan rights issue saham ke investor publik diperkirakan membuat emiten bersandi SMGR ini mampu meraup aset dan dana segar bernilai Rp5,6 triliun.

Head of Indonesia Research and Strategy J.P Morgan Sekuritas Henry Wibowo dalam risetnya menjelaskan harga akuisisi Semen Baturaja senilai Rp2,85 triliun untuk 75,5 persen saham, yang menyiratkan penilaian 13x EV/EBITDA dan US$85 EV/ton kapasitas dibandingkan dengan SMGR pada 7x EV/EBITDA dan US$77 EV/ton.

Mengikuti injeksi SMBR, SMGR akan melakukan rights issue untuk bagian minoritas (publik) dengan menerbitkan hingga 1,07 miliar saham baru (Seri B), mewakili maksimal 18 persen dari modal, dan dapat menghasilkan hingga 15 persen dana pencairan.

"Namun, kami mengharapkan dampak positif dari akuisisi ini karena akan memperkuat jejak SMGR di Sumatera lebih dari 60 persen pangsa pasar di Sumatera, wilayah terbesar kedua di 20--22 persen dari pangsa domestik setelah Jawa sebesar 50--55 persen," jelasnya dalam riset dikutip Jumat (7/10/2022).

J.P Morgan juga melihat potensi sinergi biaya hingga Rp1,7 triliun sampai sampai dengan tahun penuh 2026. J.P Morgan pun menetapkan overweight terhadap saham SMGR.

Dalam skema rights issue, SMGR total bisa menghasilkan Rp5,6 triliun yang terdiri atas rights issue bagian non tunai (SMBR) dan bagian tunai (publik).

"Porsi non tunai mengacu pada pengalihan 75,5 persen kepemilikan pemerintah di SMBR senilai Rp2,85 triliun. Penilaian ini menyiratkan diskon 22 persen untuk nilai pasar SMBR saat ini," tambahnya.

Bagian penerbitan hak tunai akan dieksekusi oleh pemegang saham minoritas (publik), berpotensi meningkatkan hingga Rp2,7 triliun melalui penerbitan hingga 1,07 miliar saham baru dengan asumsi dieksekusi penuh sehingga porsi publik tetap di 49 persen.

Menurut manajemen, dana tunai akan digunakan untuk inisiatif ESG selama 5 tahun ke depan.

Selain itu, SMGR telah mengamankan 50 persen dari kebutuhan batu bara tahun 2023 di Harga DMO (batas harga US$$58 per ton dibandingkan dengan harga spot US$85 per ton.

"Selain memiliki batu bara DMO yang sudah sepenuhnya diamankan untuk tahun 2022. Kami yakin ini adalah hal yang positif katalis karena menunjukkan visibilitas pendapatan yang lebih tinggi; kami mengharapkan operasi yang kuat leverage tahun depan didorong oleh rata-rata harga jual yang lebih tinggi dan mengurangi tekanan biaya," tambah Henry.

Adapun, JP Morgan merekomendasikan beli saham SMGR dengan target harga 9.300 per lembar, seiring dengan meningkatnya kapasitas dari aksi korporasi perseroan dan potensi efisiensi yang didapat dari harga bahan bakar batu bara sesuai DMO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper