Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) menargetkan kontrak baru hingga akhir tahun mencapai Rp3 triliun dengan pendapatan mencapai Rp2,2 triliun.
Direktur Keuangan Waskita Beton Precast Asep Mudzakir mengungkapkan 2022 merupakan fase perbaikan seiring dengan berhasilnya PKPU yang dicanangkan emiten berkode WSBP ini.
"Jadi memang terkait dengan kontrak baru direncanakan di sekitar Rp2,5-Rp3 triliun, pendapatan usaha ditargetkan di sekitar Rp1,8--Rp2,2 triliun, sementara laba kotor Rp300-Rp400 miliar pada akhir 2022," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (5/10/2022).
Dia menjelaskan WSBP melanjutkan strategi transformasi dan berupaya meningkatkan produktivitas dan manajemen likuiditas yang baik agar target yang dicanangkan bisa tercapai.
Adapun, karena fokus 2022 restrukturisasi, belanja modal dicanangkan tidak signifikan hanya sebesar Rp30-40 miliar. Kebutuhan belanja modal tersebut guna perbaikan dan perawatan peralatan.
"Rencananya ada aksi korporasi akan terealisasi di tahun depan ini untuk implementasi hasil perjanjian homologasi akan terbitkan saham baru dan terbitkan OWK yang akan gantikan obligasi konvensional," tambahnya.
Baca Juga
Manajemen optimis WSBP memiliki potensi katalis positif hingga tahun 2023. Hal ini didukung dengan adanya kenaikan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 yang meningkat 7,75 persen menjadi Rp392 triliun.
Sinergi intra Grup Waskita Karya di mana WSBP menyuplai beton prioritas bagi proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. khususnya proyek Penyertaan Modal Negara (PMN).
Selain itu, peningkatan pasar retail yang diproyeksikan meningkat lebih dari 50 persen khususnya dari segmen produk readymix, market leader industri beton, WSBP masih kokoh sebagai salah satu market leader industri manufaktur dengan kapasitas produksi besar.
WSBP juga menargetkan peningkatan potensi pasar dari proyek BUMN dan pemerintah seiring dengan kebijakan peningkatan kandungan dalam negeri, dan adanya peluang proyek pembangunan infrastruktur di IKN.