Bisnis.com, JAKARTA - Mirae Asset Sekuritas memprediksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan melemah di Oktober 2022.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menuturkan, Mirae Asset Sekuritas memprediksi IHSG akan melemah dengan support-resistance di level 6.904-7.228 secara teknikal pada bulan ini. Dengan demikian, potensi penguatan indeks saham utama domestik tersebut pada Oktober masih akan terbatas.
"IHSG kita di Oktober, penekannya cukup besar. Ekspektasinya masih akan mengalami penurunan, sentimennya bukan karena di Indonesianya, tapi secara global, ini ancaman resesi global semakin meningkat," ujar Martha, di Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Dia menjelaskan, kekhawatiran akan resesi global masih meningkat, seiring inflasi yang tetap tinggi, dan kebijakan pengetatan likuiditas oleh bank sentral. Hal ini menurutnya menyebabkan bursa global, termasuk IHSG relatif akan cenderung tertekan.
Menurutnya, sentimen global tersebut akan membuat investor asing melakukan net sell atau profit taking terhadap IHSG. Meski demikian, menurut Martha IHSG masih memiliki peluang untuk naik akibat musim laporan keuangan di minggu ketiga dan keempat.
Adapun saham dan sektor pilihan dari Mirae Sekuritas di bulan Oktober ini adalah sektor keuangan, energi, dan industri.
Baca Juga
Di sektor keuangan, saham pilihan Mirae Sekuritas adalah empat saham bank big caps, yakni BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI.
Kemudian untuk sektor energi, menurutnya sentimen positif datang dari harga acuan batu bara di Oktober yang mengalami kenaikan ke level tertingginya. Hal tersebut menurutnya akan menjadi sentimen yang baik untuk sektor energi.
Saham-saham pilihan Mirae Sekuritas di sektor energi ini adalah ADRO, ITMG, INDY, PGAS, dan PTBA.
Sementara itu, untuk sektor industri, saham pilihan Mirae Sekuritas adalah ASII dan UNTR. Sentimen positif kedua emiten ini datang dari rencana laporan keuang kedua perusahaan ini. Selain itu, penjualan mobil ASII dan alat berat UNTR masih sesuai ekspektasi.
Adapun di saham defensif, pilihan Mirae Sekuritas jatuh pada UNVR dan TLKM. Menurutnya, katalis positif untuk UNVR datang dari penurunan harga CPO, ke level terendah sejak Oktober 2020.
"Ini berita yang bagus untuk UNVR karena mayoritas bahan bakunya dari CPO. Sementara itu, UNVR juga mulai melakukan strategi kenaikan harga untuk barang-barangnya dan secara kinerja kalau kita lihat memang UNVR juga banyak melakukan efisiensi," ujar dia.
Untuk TLKM, lanjut dia, katalis positif datang dari rencana IPO data center milik Telkom. Saat ini, lanjutnya, Telkom telah bergeser ke bisnis infrastruktur digital dan hal ini diperkirakan akan menjadi penopang pertumbuhan kinerja Telkom.