Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asal Hong Kong, Road King Infrastructure Ltd. melalui anak usahanya King Bless membeli 39,77 persen saham PT Jasamarga Semarang Batang, dari PT Waskita Toll Road (WTR). Adapun dana yang digelontorkan oleh King Bless mencapai HK$1,9 miliar atau setara Rp3,82 triliun.
Road King berkomitmen untuk menjaga dan lebih mengoptimalkan bisnis jalan tol yang sudah baik dengan berupaya mencari peluang strategis untuk berinvestasi pada proyek jalan tol. Penandatangan sales and purchase agreement (SPA) dilakukan pada 27 September 2022.
“Akuisisi ini merupakan peluang besar bagi Grup untuk memperluas portofolio jalan tolnya di Indonesia,” ujar Chairman Road King Derek Zen Wei Peu melalui keterangan resmi dikutip pada Kamis (29/9/2022).
Dengan beroperasinya Semarang-Batang yang merupakan bagian dari Trans Jawa, Road King lantas berhak memperoleh pemasukan dari Semarang-Batang menyusul adanya transaksi akuisisi.
Manajemen menilai syarat yang diajukan dalam perjanjian transaksi tersebut masih wajar bagi kepentingan perseroan dan juga para pemegang saham secara keseluruhan.
King Bless juga telah menyepakati jadwal dan mekanisme pembayaran kepada pengelola Reksa Dana Penyertaan Terbatas SAM Jalan Tol (RDPT SAM) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) yang masing-masing memegang saham Semarang-Batang sebesar 20 persen dan 19,77 persen.
Baca Juga
Melalui transaksi ini, kepemilikan saham Semarang-Batang nantinya akan terdiri dari PT Jasamarga Transjawa Tollroad (JTT) sebanyak 44,18 persen, King Bless sebanyak 39,77 persen, dan PT Lintas Marga Jawa (LMJ) sebanyak 16,05 persen.
Setelah transaksi ini, tol Semarang-Batang akan diambil alih dengan cara pembukuan ekuitas dalam laporan keuangan konsolidasi King Bless.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, tol Semarang-Batang mencatatkan rugi sebesar Rp179,95 miliar. Angka ini membengkak hingga 65 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu yakni sebesar Rp62,89 miliar.
Adapun rugi bersih Semarang-Batang disebabkan oleh beban keuangan atas pinjaman untuk pembangunan jalan tol dan turunnya pendapatan tol karena lockdown untuk menghindari penyebaran Covid-19.