Bisnis.com, JAKARTA — Obligasi Ritel Negara (ORI) seri ORI022 pada hari ketiga penawaran sudah terjual Rp1,17 triliun atau hampir mencapai Rp1,2 triliun.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan, memperhatikan kesuksesan penerbitan SBN ritel selama 2022, pemerintah optimistis penerbitan ORI022 akan mendapat sambutan yang positif.
“Pemerintah akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh WNI dan calon investor SBN Ritel khususnya seri ORI022,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (28/9/2022).
Deni melanjutkan, batas maksimal pemesanan ORI022 naik menjadi Rp5 miliar untuk memenuhi tingginya minat investor SBN Ritel.
“Investasi Surat Berharga Negara terbukti aman dan menguntungkan, sekaligus untuk meningkatkan peran investor ritel dalam pembiayaan pembangunan melalui APBN,” imbuhnya.
Mengutip laman resmi salah satu mitra distribusi (Midis) ORI022 yaitu Investree, saat ini ORI022 telah terjual senilai Rp1,17 triliun, sehingga kuota yang tersisa senilai Rp8,82 triliun dari target Rp10 triliun.
Baca Juga
ORI022 dapat dipesan mulai 26 September 2022 hingga 20 Oktober 2022, dengan masa tenor tiga tahun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025.
Minimal pemesanan ORI022 mulai Rp1 juta hingga maksimal Rp5 miliar. Imbal hasil ORI022 bersifat tetap atau fixed rate sebesar 5,95 persen.
Kementerian Keuangan bekerja sama dengan 30 midis yang terdiri dari bank umum, perusahaan efek, dan perusahaan financial technology (fintech) berupa agen penjual efek reksa dana (APERD) dan peer-to-peer lending.