Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Pandu Sjahrir PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) menyampaikan melanjutkan fokusnya melakukan transisi bisnis energi hijau yang fokus pada energi terbarukan (EBT) dan kendaraan listrik.
Direktur Utama TBS Energi Utama Dicky Yordan mengatakan, TOBA menargetkan untuk menginvestasikan dana mencapai US$500 juta, atau sekitar Rp7,5 triliun (kurs Jisdor Rp15.119 per US$) hingga 2025 pada EBT dan kendaraan listrik.
Pada tahun 2022 TOBA menargetkan belanja modal sebesar US$35 juta, yang sebagian besar akan dialokasikan untuk bisnis kendaraan listrik dan bisnis energi terbarukan, sejalan dengan komitmen green energy perusahaan.
Dia menjelaskan, untuk energi terbarukan, TOBA melalui anak perusahaan mengalami kemajuan positif dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) berkapasitas 6 MW dan on-track untuk mencapai COD pada Juni 2024.
"Perseroan juga terus melihat peluang dalam mencari proyek-proyek potensial dan aset brownfield/operasional dengan fokus pada proyek pembangkit listrik tenaga air, angin, tenaga surya," ucap Dicky dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (28/9/2022).
Dia melanjutkan, untuk bisnis kendaraan listrik, TOBA terus melanjutkan uji coba Electrum yang sudah berjalan dengan baik. Menurutnya, saat ini kendaraan listrik perseroan sedang menyelesaikan penilaian rencana bisnis serta mitra teknologi untuk peluncuran massal.
Baca Juga
"Kami sudah menetapkan target untuk mencapai carbon neutrality di tahun 2030 dan semua yang kami lakukan ke depan akan berjalan beriringan dengan target tersebut," ucap dia.
Sebagai langkah awal, lanjutnya, TOBA telah mengukur dan melaporkan baseline emisi gas rumah kaca TBS untuk dimonitor setiap tahunnya sampai dengan tahun 2030.
Untuk mencapai target carbon neutrality di tahun 2030, Dicky menuturkan TOBA akan terus menginvestasikan pendapatan ke sektor-sektor energi baru dan terbarukan, termasuk kendaraan listrik dan juga sektor-sektor lainnya seperti pembangkit listrik tenaga air, angin dan tenaga surya.