Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) menyebut meredanya pandemi Covid-19 berdampak positif terhadap segmen perhotelan. Adapun tingkat hunian kamar hotel (occupancy ratio) rata-rata mencapai diatas 60 persen.
“Untuk occupancy hotel tahun ini sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Saat ini rata-rata sudah di atas 60 persen,” ujar Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung Jemmy Kusnadi kepada Bisnis dikutip pada Rabu (28/9/2022).
Terkait dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan mahalnya harga tiket, manajemen SMRA menilai sejauh ini tidak berdampak signifikan terhadap segmen hotel.
“Sejauh ini kami tidak melihat dampak yang signifikan atas kenaikan BBM terhadap occupancy hotel,” ujar Jemmy.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni, laba bersih Summarecon tercatat tumbuh hingga 134,56 persen dari Rp108,54 miliar sampai dengan Juni 2021 menjadi Rp254,60 miliar pada semester I/2022.
Laba tersebut diraih dari kenaikan pendapatan menjadi Rp2,78 triliun, atau naik 13,5 persen dari semester pertama tahun sebelumnya.
Baca Juga
SMRA membukukan pendapatan dari segmen perhotelan sebanyak Rp107,88 miliar pada semester I/2022. Angka ini naik signifikan 54,27 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu yakni sebesar Rp69,92 miliar.
Sebagai informasi, manajemen SMRA menyebut siap membayarkan utang senilai Rp500 miliar yang akan jatuh tempo pada Oktober 2022.
Sumber dana Rp500 miliar tersebut berasal dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV tahap I SMRA tahun 2022 sebesar Rp448 miliar. Sementara untuk sisanya menggunakan kas internal SMRA.