Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Petinggi Emiten yang Tutup Usia Mulai Handojo Santosa ke Arifin Panigoro

Beberapa petinggi perusahaan yang menjabat sebagai Direktur hingga Pendiri tercatat berpulang ke Yang Maha Esa seperti Handojo Santosa dan Arifin Panigoro.
Handojo Santosa
Handojo Santosa

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa petinggi perusahaan yang menjabat sebagai Direktur hingga Pendiri tercatat berpulang ke Yang Maha Esa seperti Handojo Santosa dan Arifin Panigoro.

Bisnis telah merangkum beberapa petinggi perusahaan yang meninggal tahun ini.

Handojo Santosa

Direktur Utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) Handojo Santosa merupakan warga negara Siprus sekalipun memiliki nama Indonesia.

Sebagai informasi, Siprus adalah negara kepulauan di antara laut Turki dan Mesir. Adapun jumlah penduduk di Siprus sekitar 1,5 juta jiwa. Adapun luas Siprus kurang lebih hanya sekitar 113 km saja. Negara ini menggantungkan ekonomi dari sektor pertanian dan tambang.

Berdasarkan data Bloomberg, Handojo Santosa yang memiliki nama lain Kang Kiem Han. Handojo meninggal pada 25 September 2022 pada usia 58 tahun.

Handojo Santosa dalam laman resmi Japfa merupakan warga negara Siprus, usia 58 tahun, berdomisili di Singapura. Pada tahun 1997, beliau diangkat sebagai Direktur Utama, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Handojo Santosa bertanggung jawab memimpin seluruh kegiatan strategis dan operasional Japfa.

Willy Walla

Bos produsen rokok PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) Willy Walla yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama baru-baru ini meninggal di Surabaya pada Jumat (23/9/2022). Meninggalnya Willy menambah daftar petinggi perusahaan yang meninggal tahun ini. 

Willy tercatat menjabat sebagai Komisaris Utama WIIM sejak 2012 berdasarkan Keputusan RUPS tanggal 5 Oktober 2012. Willy juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Galan Gelora Djaja, serta Komisaris PT Gelora Djaja dan PT Gawih Jaya. Sebelumnya, Willy pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Wismilak Inti Makmur (1994-2012), PT Gawih Djaja (1983-2007), dan PT Gelora Djaja (1986-2007).

William Tandiono

William merupakan Direktur Utama PT Maha Properti Indonesia (MPRO) sekaligus menantu Dato’ Sri Tahir, William Tandiono. Ia meninggal dunia pada 23 Juli 2022. 

William Tandiono diketahui menjabat sebagai Direktur Utama PT Maha Properti Indonesia (MPRO) pada 17 Desember 2021. William bersanding dalam jajaran direksi PT MPRO bersama Grace Tahir sebagai Komisaris Utama di perusahaan tersebut.

Sebelum menjabat sebagai Dirut di PT MPRO, William Tandiono juga sebelumnya juga sempat menjabat sebagai Komisaris PT MPRO pada 2018. William Tandiono juga sempat menjabat sebagai Presiden Direktur PT Tanamulia Real Estate (2005), Direktur PT Topas Multi Finance (2007), Direktur PT Javabica Aneka Resources (2008), Direktur PT Basari Aneka Kreasi (2011) dan Direktur Utama PT Banua Multi Guna (2016).

Arifin Panigoro

Pendiri Grup Medco Arifin Panigoro bin Yusuf Panigoro wafat pada usia 76 tahun. Arifin meninggal pada  Minggu, 27 Februari 2022, pukul 02.29 PM waktu Rochester Minneapolis, Amerika Serikat atau Senin, 28 Februari pukul 03.29 AM WIB.

Semasa hidupnya, Arifin mendapatkan julukan sebagai Raja Minyak Indonesia. Arifin Panigoro merupakan pendiri dari perusahaan tambang minyak dan gas bumi, Medco Energi.

Arifin memulai kesuksesan dari kontraktor instalasi listrik dari pintu ke pintu rumah. Selanjutnya, Arifin memulai proyek pemasangan pipa secara kecil-kecilan. Medco kemudian dikenal saat memulai usaha pengeboran minyak tahun 1981 yang salah satu modalnya dari bantuan pemerintah.

Rudy Ramawy

Rudy Ramawy yang menjabat sebagai Wakil Direktur Utama (Wadirut) PT Multipolar Tbk. (MLPL) meninggal pada 22 Agustus 2022. Rudy Ramawy bergabung dengan Multipolar selama 4 tahun terakhir sejak 2018. Selain menjabat di MLPL, Rudy juga baru mendapatkan posisi di emiten pengelola Hypermart, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

Susyana Lukminto

Susyana Lukminto merupakan istri dari pendiri PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau grup Sritex. Susyana meninggal dunia pada 20 Agustus 2022 pagi. Istri dari almarhum Mohammad Lukminto itu menghembuskan nafas terakhir di usia 75 tahun. Susyana disebut sudah setahun belakangan mengidap penyakit dan lama berobat di Amerika Serikat.

Sosok Susyana memiliki peran besar dalam sejarah perkembangan Sritex, perusahaan yang didirikan Lukminto. Pasalnya, Susyana punya peran penting terutama ketika Lukminto baru merintis usahanya itu.

Lukminto kerap meminta pertimbangan bisnis ke istrinya. Susyana juga kerap turun langsung ke pasar hingga menjadi pengelola keuangan bagi bisnis yang dijalankan Lukminto. Bahkan, sepeninggal Lukminto, Susyana masih menduduki jabatan sebagai komisaris utama di Sritex.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper