Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) menargetkan belanja modal Rp26 triliun hingga akhir tahun. Kas tebalnya memungkinkan perseroan melirik sektor baru untuk dirambah.
Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menjelaskan Astra memang tidak pernah berhenti mencari peluang investasi baru di berbagai lini. Dengan begitu, potensi pertumbuhan perseroan dapat terus meningkat.
"Di pipeline cukup banyak yang kami kaji, dan akan konsisten mencari investasi yang menawarkan satu prospek pertumbuhan baik, satu return yang baik bagi stakeholders kami," terangnya dalam konpers virtual, Kamis (22/9/2022).
Djony menjelaskan hingga semester I/2022 realisasi belanja modal ASII baru mencapai Rp7,6 triliun dar target fantastis Rp25-Rp26 triliun tahun ini.
Artinya, ASII masih memiliki kas tebal untuk investasi rutinnya sekaligus investasi tambahan seperti merger, akuisisi, dan pembentukan lini bisnis baru.
Adapun realisasi Rp7,6 triliun tersebut didominasi oleh kebutuhan sektor pertambangannya yakni PT United Tractors Tbk. (UNTR) dan Pama Persada untuk peremajaan alat berat dan lainnya.
Baca Juga
Dia menjelaskan strategi, prioritas, dan fokus Astra mengembangkan dan memaksimalkan 7 portofolio bisnis yang sangat penting memperkuat ekosistem lini bisnis Astra.
Kemudian, didukung dengan momentum yang baik dan kas yang kuat, ASII terus mencari portofolio baru menjadi fokus perseroan.
"Kami terus mencari portofolio baru di sektor dan sub sektor yang menjadi fokus kami, misalnya di healthcare yang menawarkan prospek jangka panjang yang baik, mobility and logistic, financial service mengingat populasi unbanked masih tinggi, dan membangun kapabilitas digital Astra," terangnya.
Selain lini-lini bisnis baru tersebut, ASII juga fokus mengembangkan ke arah aspirasi transisi berimbang yang menjadi visi keberlanjutannya.
"Kami mulai tahun ini masukkan dan integrasikan aspek ESG ke dalam strategi Astra dan decision making parameter kami, dan diintegrasi dengan keputusan investasi baru," tuturnya.
Di awal tahun, Astra mengakuisisi saham RS Hermina (HEAL) yang berdasarkan data terbaru PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 10 September 2022, kepemilikan saham HEAL oleh ASII tercatat sebesar 6,5 persen, atau sebanyak 970.526.600 saham.
Suntikan startup juga terus dilakukan dengan memberi dana segar bagi Sayurbox, Paxel, dan Mapan.
Pada Maret 2022, ASII meningkatkan investasi di Sayurbox, suatu e-commerce platform, sehingga total investasi Grup menjadi US$13,6 juta setara Rp202,64 miliar (kurs Rp14.900).
Pada April 2022, grup meningkatkan investasi di Mapan, suatu platform perdagangan sosial berbasis komunitas digital, sehingga total investasi Grup menjadi US$5,4 juta [Rp80,46 miliar].
Kemudian, pada Juni 2022, ASII juga memimpin penggalangan dana Paxel, suatu bisnis logistik berbasis teknologi, sebesar US$14,5 juta setara Rp216,05 miliar.
PT RUMA Rekan Usaha Mikro Anda atau Mapan mendapat guyuran pendanaan Seri A senilai US$15 juta. Pimpinan dalam pendanaan ini adalah Patamar Capital dan PT Astra Digital Internasional, entitas ASII.
ASII juga membuat perusahaan patungan bersama Hong Kong Land dan Logos membentuk bisnis pergudangan modern. Selanjutnya, pembentukan perusahaan patungan bersama Toyota di sektor mobilitas.
"Joint venture dengan Toyota di sektor mobility, kami bangun penyewaan kendaraan komersial, yang akan dikembangkan jadi platform agnostik semua pelanggan bisa dilayani diharapkan bisa beroperasi di akhir kuartal ini," jelasnya.
ASII juga berinvestasi di perusahaan pembangkit listrik tenaga air, PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) sejalan aspirasi transisi Astra dan grup UNTR di bidang energi.
"Terakhir, akuisisi Bank Jasa Jakarta, dapat persetujuan OJK, kerja sama dengan Welab Sky. Ini investasi dan inisiatif sejalan roadmap dan blue print sektor dan subsektor ke depan, di luar lini bisnis saat ini yang dimiliki yang akan terus menerus dikembangkan," tambahnya.