Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Investasi Bitcoin dan Kripto Lain saat Suku Bunga The Fed Agresif

Dalam sepekan, harga bitcoin telah melemah setidaknya 6 persen. Dengan sentimen suku bunga The Fed yang akan naik, mungkinkah memasang strategi buy on weakness?
Ilustrasi Bitcoin. Reuters
Ilustrasi Bitcoin. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Harga bitcoin dan sejumlah aset kripto hari ini mendapat sentimen negatif dari antisipasi kenaikan suku bunga The Fed. Di tengah sentimen negatif ini kapan waktu terbaik masuk pasar?

Mengutip data CoinMarketCap, Rabu (21/9/2022) harga bitcoin melemah 2,79 persen menjadi US$18.915. Pada perdagangan kemarin, bitcoin sempat menyentuh US$18.420, sebelum rebound ke posisi US$19.000-an. Dalam sepekan, harga bitcoin telah melemah setidaknya 6 persen.

Sementara itu, harga deretan altcoin kompak melemah, antara lain ethereum (ETH) yang turun 2,44 persen menjadi US$1.331 diiringi solana (SOL) yang juga merosot 2,45 persen ke level US$31,72.

Adapun binance (BNB) turun tipis sebesar 1,04 persen ke posisi US$266,50 sedangkan dogecoin (DOGE) malah menguat 1,82 persen menjadi US$0,05923.

Sejumlah analis memperkirakan pergerakan aset kripto mendapat sentimen dari antisipasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed.

Mengutip Bloomberg, Tim Analis Goldman Sachs yang dipimpin oleh Jan Hatzius memprediksi kenaikan suku bunga acuan The Fed kemungkinan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.

Nah, seiring dengan sentimen negatif tersebut, investor kripto bisa mulai ancang-ancang memasang strategi beli Buy on Weakness.

Mengutip Pintu Academy, Rabu (21/9/2022) strategi Buy on Weakness merupakan strategi para trader dalam membeli kripto di harga rendah mengantisipasi terjadinya reversal atau pembalikan arah dalam jangka pendek.

Biasanya trader akan menggunakan support atau area yang menahan harga turun lebih lanjut sebagai area belinya. Strategi buy on weakness ini bisa digunakan dalam berbagai trend mulai dari sideways (datar), uptrend (naik), bahkan downtrend (turun).

Cara Menggunakan Strategi Buy on Weakness
Sebelum menerapkan strategi buy on weakness di dalam berbagai trend, investor harus mengidentifikasi terlebih dahulu di mana letak support atau level terendah yang mungkin menjadi titik balik trend.

Dalam mencari support, investor bisa menggunakan bantuan Moving Average, Trendline, ataupun Horizontal line.

Uptrend
Ketika trend naik, pergerakan harga akan lebih aman karena cenderung membentuk higher low atau support yang lebih tinggi dibandingkan dengan support sebelumnya.

Sideways
Ketika sideways, pergerakan harga cenderung datar karena daya beli dan jual yang relatif seimbang. Namun, investor bisa manfaatkan beli token kripto ketika mendekati level supportnya.

Tips trading buy on weakness ketika sideways, bisa segera lakukan sell ketika harga sudah mendekati level resistance (level yang menahan harga untuk naik lagi).

Downtrend
Perlu dipahami dahulu ketika memutuskan membeli token kripto ketika downtrend pastinya akan lebih berisiko, karena kecenderungan harga akan membentuk lower low atau support yang lebih rendah dibandingkan support sebelumnya.

Tips trading ketika downtrend, investor bisa manfaatkan beli ketika harga sudah menyentuh support lebih dari 2 kali, karena akan lebih mudah nantinya mengidentifikasi pantulan ke resistance selanjutnya yang cenderung lebih rendah dari resistance sebelumnya.

Selanjutnya, investor bisa manfaatkan segera profit taking di area resistance tersebut.

Pada prinsipnya, untuk trading buy on weakness sideways dan downtrend, investor harus lebih cepat dalam melakukan sell ketika mendekati area resistance, karena potensi membentuk resistance yang lebih tinggi dari sebelumnya lebih kecil daripada ketika uptrend.

Walaupun strategi buy on weakness bisa diterapkan di seluruh trend, akan lebih aman bila menggunakannya di trend yang sedang naik (uptrend).

Di sisi lain, level support belum tentu selalu menahan penurunan harga, maka dari itu, investor harus menentukan level stop loss agar tetap bisa meminimalisir risiko.

Sebagai seorang trader, investor harus memahami pergerakan harga kripto selalu berfluktuasi. Akan selalu ada risiko dibalik potensi keuntungan dan investor juga tidak bisa mengontrol seberapa banyak keuntungan yang akan didapatkan. Namun, investor bisa mengatur risiko yang akan terjadi.

Saat ini, para analis kompak menyimpulkan perdagangan bitcoin dan sejumlah aset kripto serupa dengan saham, sehingga keputusan The Fed yang akan menaikkan suku bunga berperan penting dalam menentukan nasib pasar kripto, sehingga menjadi sentimen yang dapat dicermati.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper