Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) melalui anak usahanya PT Surya Dhoho Investama (SDHI) tengah dalam proses pembangunan Bandara Internasional Dhoho Kediri. Manajemen Gudang Garam menegaskan pembangunan GGRM bukan merupakan exit strategy bagi GGRM dari industri rokok.
Direktur Gudang Garam Heru Budiman mengatakan, pembangunan Bandara Dhoho tidak berkaitan dengan kondisi penjualan rokok Gudang Garam. Pasalnya, pembangunan Bandara Dhoho mulai diprakarsai sebelum Covid-19.
"Proyek bandara itu punya tujuan, tentunya kami mengharapkan profit, tapi lebih banyak tujuannya menyediakan bandara untuk Kediri. Sehingga penduduk atau semua masyarakat di sekitar Kediri bisa mendapatkan manfaatnya yang jangka panjang, Gudang Garam juga bisa menikmati," ucap Heru dalam Public Expose Live 2022, Jumat (16/9/2022).
Dia melanjutkan, saat ini pembangunan Bandara Dhoho tetap berlanjut. Akan tetapi, pembangunan ini mungkin akan terhambat oleh sedikit gangguan cuaca, ataupun Covid-19.
Gudang Garam memastikan proyek Bandara Dhoho ini akan tetap berjalan dan diperkirakan masih bisa selesai di akhir tahun 2023.
Sebagai informasi, SDHI yang 99,99 persen sahamnya dimiliki oleh Gudang Garam akan melakukan kerja sama operasi (KSO) pada proyek pembangunan Bandara Baru Kediri ini bersama Angkasa Pura I. Keduanya telah dinyatakan sebagai pemenang dengan durasi waktu kerja sama yaitu 50 tahun sejak bandara mulai dioperasikan.
Baca Juga
Kementerian Perhubungan melaporkan total investasi mencapai Rp10,8 triliun dengan pemerincian Rp6,6 triliun pada tahap I, Rp1,2 triliun pada tahap II, dan Rp3 triliun pada tahap III.
Dengan pembangunan ini, kapasitas penumpang bandara untuk tahap I bisa mencapai 1,5 juta penumpang per tahun. Kemudian kapasitas tahap II menjadi 4,5 juta penumpang per tahun dan tahap III 10 juta penumpang per tahun.
Bandara Kediri ditargetkan beroperasi pada akhir 2023 dan diproyeksikan mampu melayani pesawat berbadan lebar (wide body aircraft) sejenis Boeing 777-300ER.