Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jagoan Lo Kheng Hong, PT ABM Investama Tbk. (ABMM) menyelesaikan transaksi akuisisi 30 persen saham emiten Grup Sinarmas PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) senilai US$420 juta atau setara Rp6,24 triliun.
Penyelesaian transaksi terekam pada aksi crossing saham GEMS oleh investor asing di pasar negosiasi senilai Rp6,24 triliun pada perdagangan hari ini, Kamis (15/9/2022). Crossing saham dilakukan pada harga Rp3.536 per saham. Total saham yang ditransaksikan mencapai 17,65 juta lot. PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai broker beli dan jual transaksi negosiasi tersebut.
Hari ini, saham GEM ditutup pada level Rp7.450 atau stagnan dibanding dengan posisi kemarin. Saham emiten batu bara ini memiliki kapitalisasi pasar Rp43,82 triliun dengan price to earning ratio (PER) 4,39 kali.
Sementara itu, saham ABMM melejit 20,20 persen atau 790 poin ke Rp4.700. Kapitalisasi pasar ABMM mencapai Rp12,94 triliun dengan PER 4,56 kali.
Corporate Secretary GEMS Sudin Sudirman menyambut baik masuknya ABMM sebagai pemegang saham baru perseroan.
“Tentu aka nada kolaborasi atau sinergi lebih lanjut dengan ABMM, karena selama ini sudah ada kerja sama yang baik antara kami dan PT Cipta Kridatama, anak usaha ABMM,” kata Sudin kepada Bisnis, Kamis (15/9/2022).
Baca Juga
Seperti diketahui, ABMM telah dipilih menjadi pemenang lelang yang diadakan oleh GMR Coal Resources Pte. Ltd. selaku penjual, untuk membeli 1.764.705.900 saham atau setara dengan 30 persen saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di GEMS.
Berdasarkan laporan keuangan GEMS sampai dengan sepanjang semester pertama 2022 GEMS membukukan laba bersih sebesar US$335,92 juta atau naik 134,13 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$143,47 juta.
Kenaikan laba bersih GEMS bersumber dari pertumbuhan pendapatan poada semester I/2022 sebesar US$ 1,33 miliar, atau naik 82 persen dari pendapatan semester I/2021 yang sebesar US$733,59 juta.
Selain produksi yang lancar harga batubara juga mendukung pertumbuhan kinerja GEMS di paruh pertama 2022.
GEMS melaporkan realisasi volume penjualan sebesar 18 juta ton batubara sepanjang paruh pertama tahun ini atau naik 9,09 persen dari realisasi penjualan di semester pertama 2021 sebesar 16,5 juta ton.