Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOJ Siapkan Intervensi, Yen Menguat Jauhi Level 145 per Dolar AS

Nilai tukar yen menguat 0,6 persen ke level 143,67 setelah jatuh ke 144,96 per dolar AS pada awal perdagangan.
Mata uang yen Jepang dan Dollar AS./Bloomberg
Mata uang yen Jepang dan Dollar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar yen Jepang menguat menjauhi level 145 per dolar AS pada perdagangan Rabu (13/9/2022) menyusul laporan bahwa Bank of Japan (BOJ) melakukan pemeriksaan kurs di pasar mata uang. Langkah ini dipandang sebagai langkah yang mendahului inflasi.

Dilansir dari Bloomberg, yen menguat 0,6 persen ke level 143,67 setelah jatuh ke 144,96 per dolar AS pada awal perdagangan. Penguatan ini terjadi setelah Menteri Keuangan Shunichi Suzuki mengatakan Jepang tidak akan mengesampingkan tanggapan apa pun jika tren saat ini di pasar valas berlanjut dan opsi tersebut termasuk melakukan intervensi.

Yen yang menembus level support 145 akan mengarah ke target berikutnya di 146,78 per dolar AS, level yang dicapai sebelum intervensi bersama Jepang-AS untuk mendukung yen pada 1998.

“Ada penurunan dua atau tiga yen terhadap dolar sejak kemarin – ini jelas tiba-tiba. Kami pikir ada langkah spekulatif di balik ini dan kami sangat prihatin," kata Suzuki seperti dikutip Bloomberg, Rabu (14/9).

Wakil Menteri Keuangan Internasional Masato Kanda mengkhawatirkan pergerakan valuta asing baru-baru ini yang mendadak.

“Kami akan memantau situasi dengan perasaan mendesak, dan merespons dengan tepat tanpa mengesampingkan opsi apa pun,” kata Kanda, dikutip dari Bloomberg pada Rabu (14/9/2022).

BOJ melakukan langkah pemeriksaan kurs menyusul langkah pemerintah meningkatkan intervensi verbal karena yen melemah, tetapi gagal untuk mengubah arus terhadap penguatan dolar.

Pemeriksaan kurs terjadi ketika BOJ memanggil pedagang valas untuk mengetahui nilai tukar yen terhadap dolar AS. langkah ini dapat menjadi peringatan bagi mereka untuk menghindari taruhan satu arah. Biasanya terjadi ketika volatilitas meningkat dan intervensi verbal mungkin tidak cukup.

Yen cenderung stabil setelah Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda menyatakan keprihatinan tentang aksi jual cepat yen saat pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida pekan lalu.

Pada Rabu, BOJ kembali menggenjot pembelian aset yang direncanakan, mendorong imbal hasil obligasi Jepang bertenor 10 tahun lebih dekat ke batas atas bank sentral di kisaran 0,25 persen.

David Lu, direktur  NBC Financial Markets Asia di Hong Kong, mengatakan tindakan pemerintah sedikit canggung dan dampaknya bisa sedikit lebih lemah karena datang setelah indeks harga konsumen (IHK) AS yang mengerek dolar AS.

“Sulit untuk mengharapkan dolar-yen turun kembali ke 140 karena intervensi verbal terjadi dalam situasi kenaikan dolar habis-habisan,” katanya.

Mata uang Jepang telah jatuh lebih dari 20 persen terhadap dolar tahun ini di tengah meningkatnya ketegangan politik antara kedua negara.

Sementara itu, data inflasi AS pada Selasa (13/9/2022) mendukung ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan kebijakan moneter akhir bulan ini. Sementara, BOJ diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada akhir pertemuan September.

Kepala Ekonom di Norinchukin Research Institute Takeshi Minami menegaskan bahwa spekulasi akan terus berlanjut dan volatilitas akan tetap tinggi hingga pertemuan The Fed mendatang. 

“Meskipun BOJ akan terus mengirimkan sinyal peringatan tentang pelemahan yen yang cepat pada pertemuannya, sangat tidak mungkin BOJ akan mengubah kebijakan sebagai tanggapan terhadap pelemahan yen,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper