Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten BUMN masih dapat menjadi pilihan menarik seiring dengan katalis proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dan sejumlah sentimen positif lainnya.
Menurut Pengamat BUMN Toto Pranoto, kinerja emiten BUMN khususnya yang bergerak di sektor mineral dan batu bara serta minyak dan gas bumi masih akan melanjutkan kinerja cerah ke depannya.
“Saya kira BUMN yang mengandalkan komoditas minerba dan migas masih akan terus bersinar di waktu ke depan. Situasi geopolitik global yang masih dilanda ketidakpastian tinggi adalah trigger utamanya,” jelas Toto kepada Bisnis, Rabu (14/9/2022).
Adapun, katalis positif saham BUMN menurut Toto, di antaranya stabilitas sosial dan politik yang dapat tetap terjaga di tengah suasana tekanan ekonomi, serta permintaan global terkait produk komoditas yang masih tinggi.
“Di samping itu bisa dijaga harmonisasi kebijakan yang solid dan tidak membingungkan pelaku usaha, seperti kasus larangan ekspor sawit, maka hal ini bisa menjadi katalis positif,” imbuhnya.
Senada, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Raditya Krisna Pradana menjelaskan prospek kinerja saham emiten BUMN sangat baik, terutama di sektor energi dan finansial, meski tetap berisiko mengalami koreksi akibat sentimen data inflasi AS yang memengaruhi gerak pasar global dan domestik hari ini.
“Saham-saham BUMN yang menarik menurut kami dari sektor konstruksi, karena pada tahun ini belum terkena ‘rotasi sektor’ sehingga menarik untuk dijadikan watchlist karena volume perdagangan akhir-akhir ini meningkat signifikan,” ungkap Raditya saat dihubungi Bisnis, Rabu (14/9/2022).
Raditya merekomendasikan saham BUMN Karya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dengan target harga Rp1.010 dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dengan target harga senilai Rp1.220.
Dirinya melanjutkan, saham BUMN mendapat katalis positif dari kebijakan Bank Indonesia (BI) yang tidak tergesa-gesa dalam menaikkan suku bunga, serta sentimen negatif dari kenaikan BBM yang akan memicu peningkatan inflasi Indonesia secara signifikan.
Sebagai informasi, kinerja IDX BUMN20 menguat 15,32 persen, lebih tinggi dari IDX-MES BUMN17 yang naik 9,58 persen serta IHSG yang naik 11 persen.
Di semester II/2022, emiten BUMN Karya membidik proyek-proyek anyar untuk mencapai target kontrak baru, serta mendorong recycling asset dan melanjutkan rencana rights issue untuk PMN.