Bisnis.com, JAKARTA — Emiten semen pelat merah, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) menerapkan sejumlah strategi untuk menyiasati berbagai tantangan yang mengadang, salah satunya kenaikan harga BBM.
Direktur Utama Semen Baturaja, Daconi menjelaskan, salah satu strategi utama SMBR yaitu menekan biaya atau cost.
“Menekan cost, inilah yang menjadi strategi utama kami dalam menerapkan inisiatif perusahaan,” ujarnya dalam acara Public Expose BEI, Selasa (13/9/2022).
Lebih lanjut, SMBR juga akan memperkuat pasar dengan strategi strengthening market positioning, melakukan sinergi, serta suplai logistik yang sesuai kepada pasar masing-masing.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Semen Baturaja, Tubagus Muhammad Dharury menambahkan, untuk menekan biaya, maka SMBR melakukan efisiensi biaya produksi.
“Kami saat ini mengoptimalkan batu bara low calorie, termasuk pemanfaatan alternative fuel atau material untuk menjalankan program plan automation berbasis industri 4.0,” jelas Tubagus.
Baca Juga
Penghematan SMBR, lanjutnya, sepanjang semester I/2022 sudah berada di titik yang baik, yaitu bunga kredit investasi yang turun menjadi 9,25 persen dari sebelumnya 9,45 persen.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Semen Baturaja, Mukhamad Saifudin mengatakan, siklus demand semen nasional dari tahun ke tahun umumnya akan semakin meningkat di semester kedua.
Peningkatan permintaan semen sejalan dengan percepatan proyek-proyek strategis nasional (PSN) khususnya Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) yang akan menarik center of gravity demand yang bergeser ke Sumatra, khususnya Sumatra bagian selatan (Sumbagsel) sebagai pasar utama SMBR.
“Hal itu yang akan kami manfaatkan, kemudian proyek strategis baik daerah maupun swasta yang lain sudah dimulai di kuartal II/2022 dan akan berlanjut di semester kedua, baik itu pembangkit listrik, kemudian bendungan, jalan non-tol dan proyek infrastruktur dasar lainnya,” pungkas Saifudin.
Terkait kompetisi di industri semen, SMBR telah meningkatkan utilisasi untuk menghadapi persaingan. Terlebih pabrik SMBR yang ada di wilayah Sumbagsel memudahkan distribusi semen.
Selain itu, dari sisi penjualan dan pemasaran, SMBR juga akan meningkatkan customer relation dengan melanjutkan penataan pasar maupun distributor dengan pendekatan ke micro market.
Sebagai informasi, SMBR melakukan sejumlah inisiatif strategis, antaralain melalui Cost Leadership Through SMBRGO45 Program, yang mencakup optimalisasi penggunaan batu bara low calorie, alternative material, dan alternative fuel, serta menjalankan program plant automation berbasis industri 4.0 dengan menerapkan intelligence process control system untuk mendorong perbaikan di sisi operasi.
Dari sisi memperkuat pasar, SMBR juga bekerja sama menyuplai semen curah dengan BUMN Karya, perluasan coverage wilayah penjualan secara digital melalui e-commerce dan pengembangan marketplace BUILD.ID, serta optimalisasi penjualan produk derivatif.
Per Juni 2022, SMBR tercatat melakukan sejumlah investasi, di antaranya pengembangan lahan tambang yang telah rampung, plant automation proses produksi berbasis IT 4.0 yang progresnya telah mencapai 61 persen, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang baru dimulai, serta pembangunan fasilitas spent bleaching earth (SBE) yang progresnya telah mencapai 31 persen.