Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reksa Dana Pendapatan Tetap Dibayangi Volatilitas, Peluang Terbuka

Volatilitas yang membayangi reksa dana pendapatan tetap justru membuka peluang bagi para investor.
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Volatilitas masih akan membayangi prospek kinerja reksa dana pendapatan tetap di sisa tahun ini.

Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Eri Kusnadi mengatakan kinerja reksa dana pendapatan tetap masih akan cukup fluktuatif pada sisa 2022. Menurutnya, salah satu sentimen baru yang berpotensi menekan kinerja instrumen ini adalah kenaikan harga BBM subsidi.

Eri memaparkan, kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM akan berpengaruh terhadap langkah Bank Indonesia (BI). Dengan kenaikan harga BBM, Eri memperkirakan Bank sentral Indonesia akan melanjutkan kenaikan suku bunga.

Jika sentimen tersebut terealisasi maka harga obligasi akan cenderung tertekan. Dengan demikian kinerja reksa dana pendapatan tetap juga berpotensi melemah.

“Namun, dengan likuiditas yang masih cukup banyak di dalam negeri, pergerakan harga obligasi kami perkirakan tidak akan terlalu volatil,” jelas Eri saat dihubungi, Minggu (11/9/2022)

Sementara itu, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, tren kenaikan suku bunga global masih akan menjadi sentimen utama yang menekan prospek reksa dana pendapatan tetap.

Dia menjelaskan, kenaikan suku bunga tidak hanya terjadi di AS, tetapi juga di wilayah Eropa dan beberapa wilayah lainnya. Upaya tersebut seiring dengan upaya negara – negara tersebut dalam mengendalikan laju inflasi.

Di sisi lain, Rudiyanto menuturkan tren pelemahan di pasar obligasi dapat menjadi peluang bagi para investor. Hal ini terutama untuk investor yang melakukan alokasi aset dengan horizon investasi jangka panjang.

“Penurunan ini bisa dimanfaatkan untuk beli di harga murah,” katanya.

Sementara itu, Eri menyarankan investor untuk fokus pada reksa dana pendapatan tetap dengan durasi pendek. Menurutnya, strategi ini tepat dilakukan di tengah fluktuasi pasar yang masih cukup tinggi.

“Strategi ini juga kami lakukan di BPAM dengan melakukan penyesuaian durasi portofolio yang lebih pendek untuk menghindari potensi volatilitas,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper