Bisnis.com, JAKARTA - Bintang Bara BV yang bermarkas di Belanda melakukan penjualan 25,28 juta saham emiten yang dikomandoi Pandu Sjahrir, PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA)
Dalam dokumen TOBA, per 31 Agustus 2022, Bintang Bara memegang 777,71 juta saham atau 9,66 persen. Sebelumnya, Bintang Bara memegang 803 juta atau 9,98 persen saham TOBA.
Dengan penjualan saham oleh Bintang Bara, porsi saham publik di TOBA naik menjadi 1,03 miliar saham atau 12,88 persen dari sebelumnya 1,01 miliar saham atau 12,56 persen.
Sementara itu, TOBA membukukan kenaikan laba sepanjang semester I/2022, didukung oleh naiknya pendapatan di tengah harga tinggi batu bara.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi Jumat (26/8/2022), TOBA mencetak laba bersih US$34,62 juta atau sekitar Rp512,48 miliar (kurs Rp14.800) atau meningkat 59,94 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$21,64 juta.
Kenaikan laba TOBA didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang mencapai 48,08 persen secara tahunan, dari US$188,76 juta pada semester I/2021 menjadi US$279,52 juta atau sekitar Rp4,13 triliun pada semester I/2022.
Baca Juga
Mayoritas pendapatan TOBA disumbang oleh penjualan batu bara yang berkontribusi sebesar US$252,25 juta, kemudian disusul kontribusi pendapatan ketenagalistrikan sebesar US$24,24 juta, dan penjualan tandan buah segar (TBS) sawit US$3,02 juta.
Naiknya pendapatan TBS Energi Utama diikuti dengan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 36,66 persen secara year on year (yoy) menjadi US$215,25 juta, dibandingkan dengan sebelumnya US$157,49 juta.
Meski demikian, TOBA tetap mengantongi laba kotor sebesar US$64,27 juta yang lebih tinggi dibandingkan dengan semester I/2021 sebesar US$31,26 juta. Laba operasi TOBA juga tumbuh menjadi US$72,58 juta dibandingkan dengan US$45,78 pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Total aset TOBA per 30 Juni 2022 tercatat mencapai US$881,77 juta, naik dari posisi 31 Desember 2021 sebesar US$858,10 juta. Kenaikan terutama disebabkan oleh naiknya persediaan menjadi US$23,23 juta dan piutang usaha yang kini di posisi US$66,41 juta.
Total liabilitas TOBA mengalami penurunan menjadi US$486,99 juta pada 30 Juni 2022 dari sebelumnya US$503,87 juta di 31 Desember 2021. Terdapat penurunan cukup signifikan pada liabilitas jangka panjang, terutama pada pos utang bank yang kini di posisi US$329,79 juta dari US$344,89 juta pada Desember 2021.
Sementara itu, total ekuitas TOBA meningkat menjadi US$394,77 juta pada 30 Juni 2022, dari US$354,22 juta pada akhir tahun lalu.