Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Hot! Adaro Energy (ADRO) Kejar Target 60 Juta Ton

Harga batu bara masih panas di kissaran US$450 per ton pada perdagangan Rabu (7/9/2022). PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) kebut produksi 60 Juta Ton.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) didampingi Komisaris Independen Adaro Mohammad Effendi saat melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO) Rabu (20/5/2020) di kantornya di Jakarta.  Istimewa
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) didampingi Komisaris Independen Adaro Mohammad Effendi saat melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO) Rabu (20/5/2020) di kantornya di Jakarta.  Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA –  Harga batu bara masih panas di kissaran US$450 per ton pada perdagangan Rabu (7/9/2022). PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) masih tetap menjalankan bisnis sesuai panduan.

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara global masih di level US451,25 per ton, turun 12,5 poin atau 2,70 persen dari hari sebelumnya sempat mencapai US$463 per ton.

Head of Corporate Communication ADRO Fabriati Nadira mengatakan harga batu bara memang mengikuti siklusnya dan tidak dapat diprediksi.

“Walaupun kami menyambut baik dengan kondisi yang kondusif ini, Adaro akan tetap fokus terhadap efisiensi dan keunggulan operasional. Lebih lanjut, kami harus memastikan bahwa bisnis ini akan dapat bertahan di tengah berbagai siklus melalui aktivitas bisnis yang stabil dan berkelanjutan,” kata Nadira kepada Bisnis, Rabu (7/9/2022).

Nadira menegaskan, ADRO masih akan menjalankan bisnis sesuai dengan panduan 2022 yang telah ditetapkan, dengan target produksi batu bara sebesar 58 – 60 juta ton.

“Adaro akan terus mengikuti perkembangan pasar dengan tetap menjalankan kegiatan operasional sesuai rencana di tambang-tambang milik perusahaan dengan fokus untuk mempertahankan marjin yang sehat dan kontinuitas pasokan ke pelanggan,” imbuhnya.

Adaro juga akan senantiasa mengikuti ketentuan DMO dan masih mempertahankan ekspor di wilayah Asia Tenggara, China, Asia Timur, India, Selandia Baru.

Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap menilai ADRO meningkatkan asumsi harga batu bara menjadi US$230 per ton sepanjang tahun ini, dan US$130 ton pada 2023 mendatang.

“Oleh karena itu, kami memperkirakan laba bersih masing-masing akan mencapai US$2,3 miliar dan US$1,5 miliar pada 2022 dan 2023. Kami mempertahankan rekomendasi beli ADRO dengan target harga Rp4.500 per saham,” paparnya dalam riset, Senin (5/9/2022).

Dia melanjutkan, volume produksi ADRO pada kuartal II/2022 naik 16,9 persen year-on-year (yoy) menjadi 15,9 juta ton, sehingga produksi semester I/2022 pun naik 5,7 persen secara tahunan sebanyak 28 juta ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper