Bisnis.com, JAKARTA – Grup Saratoga melalui PT Provident Capital Indonesia akan melakukan tender offer saham PT Provident Investasi Bersama Tbk. (PALM) sebanyak Rp626,22 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi, Provident Capital Indonesia akan melakukan penawaran tender sukarela sebanyak-banyaknya 736,73 juta (736.728.500) saham di PALM, dengan harga penawaran Rp850 per saham.
Adapun jumlah penawaran tender offer tersebut mewakili sebesar-besarnya 10,41 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang telah disetor penuh emiten PALM. Dengan demikian nilai total penawaran PTS sebanyak-banyaknya sebesar Rp626,22 miliar.
“Provident Capital Indonesia bermaksud melaksanakan penawaran tender sukarela untuk meningkatkan kepemilikannya dalam perusahaan sasaran [PALM] agar dapat memperkuat posisinya sebagai pengendali dalam perusahaan sasaran,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Minggu (4/9/2022).
Periode tender offer ini berjalan selama 30 hari yang dimulai pada 1 September 2022 pukul 09.00 WIB dan berakhir pada 30 September 2022 pada pukul 15.00 WIB. Kemudian untuk pembayaran akan dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2022.
Saat ini Provident Capital Indonesia tercatat memegang 3,14 miliar lembar saham atau 44,16 persen saham Provident Investasi Bersama atau sebelumnya dikenal dengan nama Provident Agro. Provident Capital Indonesia pun menjadi pemegang saham terbesar di perseroan.
Sejalan dengan tujuannya, Provident Capital Indonesia memiliki beberapa rencana setelah tender offer terlaksana. Perusahaan berencana untuk menambah jumlah jajaran manajemen pada perusahaan sasaran apabila diperlukan.
Perusahaan juga berencana memberikan arahan dan dukungan sesuai dengan rencana bisnis PALM, dan terakhir perusahaan berencana mengupayakan sinergi antara PALM dan Provident Capital Indonesia tanpa mengesampingkan kepentingan pemegang saham minoritas.
Sebagai informasi, Provident Investasi Bersama telah melakukan perpindahan kegiatan usaha yang sebelumnya sebagai bergerak pada kegiatan usaha perkebunan menjadi perusahaan investasi.
Oleh sebab itu, berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, PALM tidak membukukan pendapatan dari minyak kelapa sawit dan inti sawit. Adapun pendapatan lain-lain perseroan mengalami penurunan dari Rp725,37 miliar di semester I/2021 menjadi Rp104,30 miliar.
Penurunan pendapatan tersebut juga berdampak pada menurunnya laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 88,33 persen menjadi Rp88,91 miliar dari sebelumnya sebesar Rp761,77 miliar.
Berdasarkan data Bloomberg pada penutupan perdagangan Jumat (2/9/2022), saham PALM ditutup melemah 2,37 persen atau 20 poin ke level 825. Kapitalisasi pasar perseroan tercatat sebanyak Rp5,87 triliun.
Saham PALM dalam satu bulan kebelakang terpantau melemah 2,94 persen. Sementara dalam sepanjang tahun telah melemah 5,17 persen.