Bisnis.com, JAKARTA – Mantan kepala perbankan investasi untuk Citigroup Global Markets, Winato Kartono, melalui PT Provident Capital Indonesia (PCI) resmi menjadi pengendali tunggal PT Provident Investasi Bersama Tbk. (PALM).
PCI menjadi pengendali tunggal setelah merampungkan penawaran tender sukarela (voluntary tender offer) saham PALM yang telah berubah menjadi perusahaan holding investasi. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/10/2022) penawaran tender sukarela tersebut selesai dilakukan per 20 Oktober 2022 lalu.
Winarto Kartono memiliki 50,85 persen atau 3,54 lembar dari seluruh saham dengan hak suara yang telah disetor penuh dalam perseroan. Sedangkan pihak PCI juga telah meningkatkan kepemilikan sahamnya sebanyak 97 juta lembar saham, sehingga saat ini PCI memiliki 3,24 miliar saham atau setara 45,82 persen dari total keseluruhan saham.
"Oleh karenanya, telah terjadi perubahan pengendali Perseroan sebagai akibat pelakanaan tender sukarela atas saham Perseroan tersebut. PCI menjadi satu-satunya pengendali perseroan," kata manjemen PALM.
PCI melakukan tender offer saham PALM sebesar 10,41 persen dengan nilai nominal Rp15 per lembar saham senilai Rp626,21 miliar. PCI menawar maksimal 736,72 juta lembar pada harga pelaksanaan Rp850 per saham.
Sebagai informasi periode tender offer sepanjang 30 hari dan bisa diperpanjang menjadi 90 hari sesuai ketentuan. Periode tender offer berlangsung dari 1 September hingga 30 September 2022.
Pembayaran kepada pemegang saham yang ikut serta dalam penawaran tender sukarela dan telah lengkapi seluruh dokumen yang disyaratkan sesuai dengan persyaratan yang telah diuraikan dalam pernyataan penawaran tender sukarela dilakukan pada 12 Oktober 2022.
Winato Kartono sendiri pernah menjabat sebagai Komisaris di entitas Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), sebelum akhirnya mengundurkan diri pada Maret 2022 lalu. Winato juga berinvestasi bersama Saroga investama Sedaya di TBIG.
Selain itu, rekan Sandiaga Uno ini menempati posisi ke 46 dari 50 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2013 versi Forbes. Forbes mencatatkan kekayaannya saat itu sebesar US$590 juta. Pada awal karirnya, Winato bekerja di Bank Sumito Niaga kemudian pindah ke Arthur Andersen Indonesia.