Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor pertambangan PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak US$85 juta atau sekitar Rp1,26 triliun hingga paruh pertama tahun ini.
Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis menyebut dana capex Rp1,26 trilun tersebut telah digunakan untuk beberapa hal. Sebanyak 40 persen digunakan untuk maintenance atau mengganti alat berat yang sudah tidak dapat digunakan lagi dan 60 persen untuk pertumbuhan atau growth saat memperoleh pelanggan atau kontrak baru.
"US$85 juta (telah diserap), 60 persen untuk growth dan 40 persen untuk maintenance," ujar Regina kepada Bisnis pada Kamis (1/9/2022).
DOID mengalokasikan capex di kisaran US$150 juta sampai US$200 juta atau berkisar Rp2,22 triliun-Rp2,96 triliun pada 2022 (kurs 14.842). Hal ini berarti DOID baru merealisasikan 42,5 persen dari dana capex yang telah disiapkan.
Pada semester I/2022, DOID mencatat pendapatan sebesar US$722,87 juta atau sekitar Rp10,78 triliun (kurs 14.925). Angka ini meroket 107,16 persen dimana pada periode yang sama tahun lalu DOID hanya membukukan pendapatan US$348,93 juta atau sekitar Rp4,98 triliun (kurs Rp14.285)
Per 30 Juni 2022, DOID membukukan laba bersih US$5,65 juta atau sekitar Rp85,42 miliar. DOID mampu bangkit dari posisi rugi bersih US$32,70 atau sekitar Rp467,24 miliar.