Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Delta Dunia (DOID) Produksi 48,5 Juta Ton Batu Bara, Harga Lagi Tinggi

Delta Dunia Makmur (DOID) fokus pada kontrak yang sedang berjalan saat ini. Terlebih DOID baru saja memenangkan kontrak di Australia.
Kegiatan pengupasan tanah PT Bukit Makmur Mandiri Utama, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk.(DOID)./deltadunia.com
Kegiatan pengupasan tanah PT Bukit Makmur Mandiri Utama, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk.(DOID)./deltadunia.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) berhasil memproduksi 48,5 juta ton batu bara per Juli 2022 atau 56,39 persen dari target tahun ini, sedangkan overburden sebanyak 309,2 juta bank cubic meter (bcm) atau 54,72 persen dari target. 

Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis menyebut target produksi tahun ini adalah 74-86 juta ton batu bara dan 480-565 juta bcm untuk overburden. Adapun untuk pendapatan, DOID menargetkan US$1,3-US$1,5 miliar atau sekitar Rp19,29-Rp22,26 triliun (kurs Rp14.843) hingga akhir tahun ini.

Terkait dengan tingginya harga batu bara saat ini, Regina mengindikasikan tidak akan memberi kontrak baru bagi pelanggan. Berdasarkan data ICE Newcastle Australia harga batubara mencapai US$425 per ton pada hari ini Kamis (1/9/2022).

Regina menyebut DOID akan fokus pada kontrak yang sedang berjalan saat ini. Terlebih DOID baru saja memenangkan kontrak di Australia.

Entitas DOID di Australia, BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), mengamankan kontrak jasa pertambangan baru senilai AU$320 juta atau setara Rp3,25 triliun (kurs jual Bank Indonesia Rp10.181 per dolar Australia 11 Mei 2022). Kontrak ini dijalin dengan Bowen Coking Coal untuk proyek coking coal di Broadmeadow East.

Kontrak BUMA Australia dan Bowen Coking Coal akan berjalan untuk periode 3 tahun dengan opsi perpanjangan dan merupakan kontrak jasa kedua yang diamankan BUMA Australia dalam 3 bulan terakhir.

"Kami memiliki beberapa [kontrak] untuk Indonesia dan Australia. Baru-baru ini kami baru saja memenangkan kontrak baru di Australia. Tetapi untuk Indonesia, kami akan fokus pada kontrak yang kami miliki dan memaksimalkan aset kami untuk produktivitas yang lebih baik," ujar Regina kepada Bisnis pada Kamis (1/9/2022).

Lebih lanjut, Regina menyebut saat ini DOID sudah berada dalam jalur tepat untuk mencapai target hingga akhir tahun ini. Beberapa fokus yang ditetapkan oleh DOID guna mencapai target adalah memberikan keunggulan operasional pada kontrak yang ada, mengoptimalkan aset yang ada, mengurangi biaya, mempertahankan likuiditas, dan mengeksplorasi peluang pertumbuhan yang memberikan nilai tambahan dan sinergi untuk grup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper