Bisnis.com, JAKARTA - PT WIR Asia Tbk. (WIRG) atau WIR Group berkolaborasi dengan PT DCI Indonesia Tbk. (DCII). Kerja sama ini menunjukkan kesiapan Indonesia memasuki dunia metaverse sekaligus menunjukkan perlindungan dan keamanan data sebagai salah satu prioritas dalam pengembangan metaverse.
Kerja sama kedua emiten tersebut ditandai dengan penandatanganan Master Service Agreement oleh Executive Chairman & Co Founder WIR Group Daniel Surya dengan CEO DCI Indonesia Otto Toto Sugiri.
“Kerja sama ini merupakan langkah strategis terkait implementasi teknologi metaverse yang memerlukan dukungan infrastruktur data center yang aman, handal, stabil dan zero downtime”, ujar CEO DCI Indonesia Otto Toto Sugiri dalam siaran pers, Kamis (1/9/2022).
Dia menjelaskan, data center atau pusat data adalah sebuah bangunan yang digunakan untuk menyimpan banyak server dan salah satu fungsinya adalah untuk menampung traffic website atau aplikasi web. Agar traffic website atau aplikasi web lancar, pastinya pemilik website harus memilih data center terbaik.
Nantinya, sambung Toto, kerja sama WIRG dan DCII akan memastikan adanya perlindungan privasi dan keamanan data user yang memasuki dunia metaverse.
"Perlindungan keamanan ini juga telah dimanifestasikan dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi [PDP] yang dapat menjadi dasar hukum perlindungan bagi masyarakat dalam penggunaan metaverse nantinya," imbuhnya.
Baca Juga
Sementara itu Executive Chairman & Co Founder WIR Group Daniel Surya menambahkan, kredibilitas perusahaan data center menjadi pertimbangan karena keamanan dan ketersediaan server di dunia digital telah jadi prioritas utama bagi WIR Group, khususnya perlindungan infrastruktur informasi penting dari ancaman eksternal.
Dia menuturkan, nantinya, kerja sama dengan DCII memungkinkan WIR Group membangun metadata universe yang akan memudahkan user untuk berinteraksi dalam satu dunia dengan aman dan tanpa hambatan.
“Kami di WIR Group akan sentiasa berupaya mengembangkan dan terus menyempurnakan dan mengembangkan metaverse Indonesia baik platform, aplikasi, infrastruktur, maupun keamanan bagi pengguna metaverse di Indonesia,” tutup Daniel.