Bisnis.com, JAKARTA — Emiten data center PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) yakin mampu mempertahankan diri sebagai pemimpin pangsa pasar bisnis pusat data. Keyakinan ini turut diusung sang bos, Toto Sugiri, seiring latar belakang komposisi klien perseroan yang disebut menjanjikan secara prospek.
Menurut penuturan Toto, yang kini menjabat Presiden Direktur, dari sisi profil DCII telah memegang 80 persen klien perusahaan multinasional. Sisanya, yang 20 persen, merupakan perusahaan lokal.
“Dari sisi industri, sebagian besar cloud provider menjadi customer DCII. Selain itu ada perbankan, asuransi, jadi [dominan] industri keuangan dan sisanya industri lain-lain,” jelasnya dalam paparan publik virtual, Rabu (31/8/2022).
Toto menambahkan bahwa klien dari segmen cloud provider menjadi salah satu pelanggan yang penting. Sebab, pertumbuhan bisnis yang dimiliki segmen ini memang kompak diproyeksikan pesat oleh berbagai riset.
“Karena mereka adalah tenant-tenant yang akan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan di tahun-tahun ke depan. Itu akan memberikan dampak yang baik untuk DCII,” imbuhnya.
Sebagai catatan, pertumbuhan kebutuhan data center di Indonesia mencapai 20 persen per tahun. Toto memproyeksikan bahwa ke depan, share capacity akan meningkat setidaknya mencapai dua kali lipat dari sekarang, hingga 200 MW.
Selain menyediakan pusat data, DCII juga akan menyediakan layanan koneksi optik fiber. Menurut Toto, hal ini difokuskan untuk melakukan interkoneksi data center sesuai kebutuhan pelanggan.
Beriringan dengan pertumbuhan pangsa pasar bisnis data center yang prospektif, DCII pun mencetak pertumbuhan kinerja. Head of Division Enterprise DCII Evelyn Wijaya meyakini kinerja perseroan dapat tetap tumbuh double digit didukung strategi efisiensi DCII.
“Akan ada kenaikan dari sisi pendapatan laba bersih yang lebih dari semester I/2022, kami masih tetap optimistis,” ujarnya.
Baca Juga : Emiten Data Center Koleksi Anthoni Salim DCI Indonesia (DCII) Kucurkan Rp250 Miliar, Buat Apa Saja? |
---|
Pada semester I/2022, DCII mencetak pendapatan Rp458 miliar, naik 22 persen secara tahunan dari Rp375 miliar pada semester I/2021.
Laba bersih di paruh pertama tahun ini pun meningkat 29 persen menjadi Rp143 miliar, dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp111 miliar.
EBITDA DCII semester I/2022 juga tercatat naik 22 persen senilai Rp305 miliar, dari Rp249 miliar pada paruh pertama 2021.
Sepanjang 2021, DCII mencetak laba bersih yang naik 43 persen menjadi Rp261 miliar, seiring dengan pendapatan yang menguat 15 persen ke posisi Rp871 miliar.