Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi satu-satunya penghuni deretan top 10 big cap yang melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (31/8/2022).
Saham GOTO terkoreksi 6,79 persen ke harga Rp302. Sepanjang perdagangan, saham GOTO bertahan di zona merah di rentang Rp302—Rp306.
Pelemahan harga saham GOTO terjadi seiring dengan laporan kinerja semester I/2022 yang telah dirilis perusahaan. membukukan rugi bersih sebesar Rp13,64 triliun sepanjang semester I/2022. Rugi ini membengkak 117,28 persen dibandingkan dengan posisi rugi semester pertama tahun lalu sebesar Rp6,28 triliun.
Rugi bersih GOTO juga bertambah dibandingkan dengan kondisi per Maret 2022 sebesar Rp6,47 triliun. Artinya, rugi bersih sepanjang kuartal II/2022 mencapai Rp7,17 triliun.
Rugi bersih GOTO terutama disebabkan oleh naiknya beban penjualan dan pemasaran yang menembus Rp6,34 triliun atau 235,43 persen lebih besar daripada beban penjualan dan pemasaran periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,89 triliun.
Pos beban lain seperti beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp5,75 triliun daripada Rp3,83 triliun di semester I/2021.
Baca Juga
Selain itu, beban pengembangan produk turut meningkat 227,87 persen menjadi Rp2,13 triliun dari sebelumnya Rp649,78 miliar.
Adapun, pendapatan bruto GOTO mencapai Rp10,73 triliun, meningkat 99,9 persen dibandingkan dengan Rp5,37 triliun sepanjang semester I/2021.
Kenaikan pendapatan bruto ini diikuti dengan naiknya promosi kepada pelanggan sebesar 115,27 persen sehingga menjadi Rp7,33 triliun, dari sebelumnya Rp3,40 triliun.
Hal tersebut membuat pendapatan bersih GOTO selama paruh pertama tahun ini mencapai Rp3,39 triliun atau naik 73,32 persen secara tahunan dibandingkan dengan Rp1,96 triliun pada semester I/2021.
Sejalan dengan naiknya pendapatan, nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) di ekosistem digitalnya pada kuartal II/2022 juga meningkat. GTV selama periode ini mencapai Rp150,5 triliun atau meningkat 39 persen dibandingkan dengan kuartal II/2021.
Secara akumulatif, GTV di semester I/2022 mencapai Rp90,5 triliun atau tumbuh 42 persen secara tahunan.
Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menyebutkan pertumbuhan GTV GoTo sejatinya sejalan dengan estimasinya. Meski demikian, kenaikan beban tercatat cukup signifikan sehingga membesar rugi bersih perusahaan.
“Pertumbuhan GTV GOTO cukup sejalan dengan estimasi kami, meski monetisasi bisnisnya terlihat di bawah ekspektasi. Pendapatan yang tumbuh juga diikuti dengan naiknya costs sehingga perlu diperhatikan lebih saksama bagaimana tren ke depan,” kata dia, Rabu (31/8/2022).
Lebih lanjut, Jimmy mengatakan pelemahan saham GOTO hari ini turut dipengaruhi oleh capaian kinerja tersebut. Di sisi lain, sentimen global juga kurang mendukung pergerakan saham sektor teknologi.