Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global masih dalam tren penurunan, namun emiten produsen bullion PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) tetap optimistis mencapai target penjualan dan produksi emas tahun ini. Adanya wacana penetapan royalti emas oleh pemerintah juga belum bikin emiten Grup Rajawali ini goyah.
Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (31/8/2022), harga emas Comex terpantau turun 12,80 poin atau 0,74 persen ke US$1.723,50 per troy ons. Adapun, harga emas spot turun 11,83 poin atau 0,69 persen ke US$1.712,19 per troy ons.
Menurut Sekretaris Perusahaan ARCI Harry Margatan, pergerakan dari harga emas akan berpengaruh terhadap penjualan perseroan. Namun, penjualan tersebut juga tergantung dengan produksi emas Perseroan.
“Saat ini perseroan melihat bahwa penurunan harga yang terjadi saat ini adalah koreksi umum pada harga komoditas dengan pasar global seperti emas. Namun secara fundamental, permintaan atas emas masih cukup besar di tengah situasi ekonomi dan geopolitik global yang tidak menentu seperti saat ini, hal ini dapat menjadi menopang bangkitnya kembali harga emas,” kata Haryy kepada Bisnis, Rabu (31/8/2022).
Harry menyebutkan, sampai dengan saat ini, target produksi emas ARCI masih sama dengan sebelumnya. Pada tahun ini, karena ada bencana alam di salah satu pit perseroan pada 2022 akan menurunkan produksi sekitar 25 persen pada 2022. Namun, ARCI siap beroperasi dengan kapasitas lebih besar tahun ini hingga 4 juta ton per tahun.
ARCI sendiri menargetkan anggaran belanja modal tahun ini sekitar US$40 juta – US$50 juta untuk melanjutkan lagi kegiatan penambangan dan memperbaiki pit yang terdampak bencana alam di anak usaha Tambang Tondano Nusajaya (TTN).
Selain itu, dengan adanya rencana pemerintah memberikan royalti untuk emas 3,5-5 persen, ARCI menilai peraturan tersebut dapat memberikan harapan yang baik pada ketahanan fiskal dan pembangunan nasional termasuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Perseroan akan selalu mengikuti dan mematuhi peraturan atau regulasi dari Pemerintah, oleh karena itu kami menyambut baik dan mendukung optimalisasi penerimaan negara tersebut,” pungkas Harry.