Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut penghimpunan dana melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dan obligasi serta sukuk mencapai total Rp131,6 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sebanyak Rp21,7 triliun dana dihimpun oleh 43 perusahaan tercatat melalui IPO.
"Untuk obligasi dan sukuk, total dana yang dihimpun mencapai Rp109,9 triliun," kata Nyoman, dikutip Kamis (25/8/2022).
Dia menjelaskan, hingga 24 Agustus 2022, terdapat 90 emisi obligasi dan sukuk yang telah dicatatkan di BEI, dan diterbitkan oleh 63 perusahaan dengan total dana mencapai Rp109,9 triliun.
Sementara itu, pada pipeline pencatatan obligasi dan sukuk, terdapat 17 emisi obligasi dan sukuk, yang akan diterbitkan oleh 13 perusahaan.
Adapun BEI menyebut sebanyak 23 perusahaan tengah menunggu giliran untuk melakukan IPO. Sebanyak 23 calon perusahaan tercatat tersebut datang dari berbagai sektor yang ada di Bursa.
Baca Juga
Sebelumnya Ernst Young (EY) melaporkan, Indonesia masih menjadi negara dengan aktivitas penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) teraktif di wilayah Asia Tenggara, di tengah melemahnya pasar IPO regional pada kuartal II/2022.
EY mencatat, terdapat 22 emiten baru melakukan IPO di Indonesia dengan perolehan dana sekitar US$1,3 miliar pada kuartal II/2022. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi di wilayah Asia Tenggara, baik dari sisi jumlah emiten maupun dana yang dihimpun.