Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Salim PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS) membatalkan proses pelaksanaan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham anak usaha PT CSM Corporatama atau Indorent.
Direktur Utama Indomobil Multi Jasa Jusak Kertowidjojo menjelaskan CSM Corporatama tidak melanjutkan proses pelaksanaan IPO dikarenakan kondisi pasar yang masih belum stabil, sehingga CSM Corporatama tetap menjadi perusahaan tertutup dan melakukan penyesuaian kembali anggaran dasarnya.
“Nilai kepemilikan saham perseroan tidak berubah dan tetap menjadi pemegang saham pengendali atas CSM Corporatama,” jelas dia dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (24/8/2022).
Sebagai informasi, rencana IPO ini sebelumnya sudah diumumkan manajemen IMJS pada 14 April 2022. Bahkan Indorent sempat dikabarkan menjajaki sejumlah investor untuk menyerap saham IPO yang bernilai triliunan rupiah.
Berdasarkan laporan IFR yang dikutip Bloomberg, Senin (20/6/2022), Indorent dikabarkan mengukur minat investor untuk menyerap saham IPO perseroan di BEI dengan target dana US$250 juta.
Indorent didirikan pada 1987 dan menghubungkan 21 jaringan di seluruh Indonesia dalam bisnis penyewaan bisnis kendaraan. Pelanggan Indorent berasal dari berbagai sektor, seperti perbankan, Fast Moving Consumer Goods (FMCG), telekomunikasi dan ritel.
Baca Juga
Perseroan memiliki 22.000 kendaraan dengan 1.500 pengemudi. Jenis kendaraan yang dapat disewa bervariasi mulai dari segmen multi-purpose vehicle (MPV) seperti Nissan Livina, Suzuki Ertiga, dan Daihatsu Sigra. Lalu segmen sport utility vehicle seperti Nissan X-Trail, Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero. Kemudian, segmen luxury seperti Nissan Elgran dan Nissan Serena, hingga segmen komersial seperti light truck, medium truck, dan pickup.
Indomobil Multi Jasa sebagai induk usaha mencatatkan kinerja pendapatan per Juni 2022 naik 23 persen menjadi Rp2,4 triliun dari Rp1,95 triliun pada periode sama tahun lalu.
Adapun, laba bersih IMJS melonjak 3,53 kali lipat dari hanya Rp25,48 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp115,62 miliar pada semester II/2022.