Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan cat Avian, PT Avia Avian Tbk. (AVIA) mendapat rekomendasi beli oleh Samuel Sekuritas seiring kinerja yang cukup cerah dan prospektif ke depannya.
Tim Analis Samuel Sekuritas, Daniel A Widjaja dan Yosua Zisokhi menjelaskan, AVIA sebagai market leader industri cat nasional telah menggenggam setidaknya 20 persen pangsa pasar, sehingga performa perseroan terbilang solid.
“Hal tersebut berpotensi terus meningkat, didukung oleh jaringan distribusi yang luas yang tersebar melalui 139 pusat distribusi dan 54 ribu toko ritel,” ujar tim analis dalam riset, dikutip Kamis (18/8/2022).
AVIA juga akan menambah pusat distribusi mencapai 174 titik hingga akhir 2026 mendatang.
Kinerja keuangan AVIA pun dinilai solid berkat peningkatan kapasitas produksi mencapai lebih dari 79 persen dalam 2 tahun ke depan, menjadi 511.000 mton per tahun yang berpotensi mendongkrak penjualan dengan CAGR 4 tahun mencapai 9,7 persen pada 2025.
Kapasitas produksi bertambah seiring realisasi anggaran belanja modal AVIA Rp750 miliar yang akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi di Cirebon.
Baca Juga
Selain itu, AVIA juga diyakini prospektif karena merek Avitex dan No Drop yang menyumbang penjualan terbesar, yaitu 47,7 persen dari total penjualan. Otomatis, permintaan pun semakin terkerek.
“Kami memproyeksikan volume penjualan pada 2023 akan meningkat lebih dari 4,5 persen year-on-year (yoy) ditopang tingginya permintaan,” imbuh tim analis.
Kinerja keuangan perusahaan milik crazy rich Surabaya, Hermanto Tanoko tersebut dianggap stabil berkat manajemen biaya yang baik dan pusat distribusi yang luas.
Saham AVIA pun mendapat rekomendasi beli dengan target harga Rp1.050 per saham yang merefleksikan PE 31,7 kali hingga 2023. Kendati demikian, investor perlu mencermati risiko utama berupa fluktuasi harga bahan baku dan kompetisi produsen cat dalam negeri.
Pada perdagangan Bursa Efek Indonesia hari ini, Kamis (18/8/2022) saham AVIA terpantau melemah 1,13 persen menjadi Rp875 per saham. Selama 30 menit perdagangan, AVIA mencatatkan transaksi 12,4 juta saham senilai Rp10,86 miliar.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.