Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah dan Mata Uang Asia Melemah, Dolar AS Rebound

Rupiah melemah 26,5 poin atau 0,18 persen menjadi Rp14.694,5 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini.
Petugas bank menunjukkan uang di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta. Rupiah melemah 26,5 poin atau 0,18 persen menjadi Rp14.694,5 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Petugas bank menunjukkan uang di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta. Rupiah melemah 26,5 poin atau 0,18 persen menjadi Rp14.694,5 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (15/8/2022), sejalan dengan mayoritas mata uang lain di kawasan Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, pukul 09.02 WIB, rupiah melemah 26,5 poin atau 0,18 persen menjadi Rp14.694,5 per dolar AS. Indeks dolar AS naik 0,03 persen ke level 105,667.

Selain rupiah, mata uang lain dikawasan Asia lain yang terpantau melemah adalah peso Filipina 0,38 persen, won Korea Selatan 0,17 persen, yuan Cina 0,12 persen, ringgit Malaysia 0,08 persen, baht Thailand 0,05 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi sebelumnya mengatakan rupiah berpeluang melanjutkan penguatan pada Senin di rentang Rp14.650-Rp14.720 per dolar AS.

"Data ekonomi dalam negeri pun cenderung positif. Anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN mencatatkan surplus selama tujuh bulan berturut-turut pada tahun ini, dengan catatan surplus Rp106,1 triliun per Juli 2022. Kinerja teranyar itu setara surplus 0,57 persen terhadap PDB," paparnya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa surplus APBN per Juli 2022 mencapai Rp106,1 triliun, tumbuh dari posisi Juni 2022 yang surplus Rp73,6 triliun (0,39 persen terhadap produk domestik bruto/PDB). Selain itu, kondisi Juli 2022 berbalik positif dari catatan Juli 2021 yang defisit Rp336,9 triliun (2,04 persen terhadap PDB).

Adapun laju rupiah tampak perkasa sejak kemarin, saat mata uang Garuda ini terapresiasi 0,7 persen pada perdagangan Kamis (11/8/2022) menjadi Rp14.765 per dolar, didorong oleh depresiasi greenback setelah angka inflasi AS meleset dari perkiraan.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi negara itu pada Juli di level 8,5 persen year-on-year, lebih lambat dari bulan sebelumnya yang mencapai 9,1 persen YoY.

Laju inflasi yang melambat menimbulkan ekspektasi The Fed akan kurang agresif dalam menaikkan suku bunga seperti diperkirakan sebelumnya. Oleh karena itu, resesi ekonomi di Negeri Paman Sam kemungkinan tidak akan berkepanjangan. Permintaan dolar pun melemah.

Rupiah kini memperpanjang pemulihannya setelah terjerembap ke Rp15.038 per dolar AS bulan lalu, level terendah dalam 2 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper