Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat Tipis Level Rp16.405 per Dolar AS

Rupiah menguat tipis ke Rp16.405 per dolar AS pada 30 Juli 2025, didorong sentimen global dan kebijakan The Fed.
Karyawan memperlihatkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (7/5/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (7/5/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ringkasan Berita
  • Rupiah menguat tipis 0,02% ke level Rp16.405 per dolar AS, sementara indeks dolar AS turun 0,06% ke posisi 98,82.
  • Penguatan rupiah dipengaruhi oleh kesepakatan gencatan senjata tarif antara AS dan China serta spekulasi kebijakan suku bunga The Fed.
  • Pemerintah Indonesia optimis mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2% pada 2025 dengan strategi akselerasi konsumsi dan investasi.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah ditutup menguat ke posisi Rp16.405 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (30/7/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan menguat 0,02% atau 4 poin ke level Rp16.405 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau turun 0,06% ke posisi 98,82.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya menguat. Yen Jepang misalnya menguat 0,30%, dolar Singapura menguat 0,02%, dan won Korea Selatan menguat 0,50%.

Sementara, sejumlah mata uang di Asia lainnya melemah. Yuan China melemah 0,04%, dolar Taiwan melemah 0,06%, peso Filipina melemah 0,41%, rupee India melemah 0,65%, baht Thailand melemah 0,10%, dan ringgit Malaysia melemah 0,10%.

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi mengatakan terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini. Dari luar negeri, para pejabat AS dan China sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata perang tarif selama 90 hari.

Kemudian, terdapat keyakinan yang semakin meningkat bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan dan tetap tidak berkomitmen untuk pelonggaran lebih lanjut. Meski begitu, ada tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk memangkas suku bunga.

Namun, tekanan dari Trump dapat menimbulkan perselisihan di antara para pembuat kebijakan The Fed. Gubernur Christopher Waller dan Michelle Bowman kemungkinan akan memberikan suara menentang keputusan Powell untuk mempertahankan suku bunga acuan.

Di sisi lain, beberapa tanda meredanya kondisi di pasar tenaga kerja, ditambah dengan kejelasan yang lebih lanjut tentang tarif Trump, juga dapat membuat The Fed lebih terbuka untuk akhirnya memangkas suku bunga acuan.

Dari dalam negeri, eskalasi geopolitik menjadi tantangan global memang telah membuat target pertumbuhan ekonomi sedikit terhambat. Namun, pemerintah optimistis dan terus mengakselerasi konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, hingga investasi lewat sejumlah stimulus sebagai strategi jangka pendek untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 5,2% pada 2025.

Oleh karena itu, semester II/2025 akan menjadi penentu tercapainya target pertumbuhan ekonomi. Pada semester II/2025, ekonomi diharuskan tumbuh 5,4% agar target sepanjang tahun bisa tercapai. 

Untuk perdagangan besok, Kamis (31/7/2025) mata uang rupiah diproyeksikan fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.390 - Rp16.450 per dolar AS.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro