Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.741 per dolar AS, Ini Sebabnya

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan awal pekan, Senin (15/8/2022) di hadapan dolar AS ke Rp14.741 per dolar AS.
Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di salah satu money changer, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di salah satu money changer, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan awal pekan, Senin (15/8/2022) di hadapan dolar AS ke Rp14.741 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau melemah 0,50 persen atau 73,5 poin ke Rp14.741 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS tercatat menguat 0,32 persen atau 0,34 poin ke 105,97.

Selain rupiah, mata uang yuan China melemah 0,31 persen, ringgit Malaysia melemah 0,25 persen, baht Thailand melemah 0,35 persen, won Korea Selatan melemah 0,29 persen, dan peso Filipina melemah 0,37 persen.

Sementara itu, yen Jepang terpantau menguat 0,01 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,03 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS stabil pada Rabu karena para pedagang enggan bertaruh menjelang data inflasi AS. Menurutnya pasar akan teliti untuk mencari panduan tentang seberapa tajam Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Para ekonom memperkirakan inflasi utama tahun-ke-tahun (YoY) akan berada pada 8,7 persen, sedikit mundur dari angka 9,1 persen pada Juni. Inflasi inti diperkirakan sebesar 0,5 persen bulan ke bulan (MoM).

“Pergerakan pasar mata uang sedikit mengarah ke atas, dan untuk rilis sebelumnya, reaksi kurang antusias dibandingkan dengan di pasar obligasi yang bergejolak. Greenback secara umum stabil semalam, setelah mengalami kemunduran mulai pertengahan Juli lalu,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Senin (15/8/2022).

Dari sisi internal, dengan kondisi ekonomi global yang terus memanas baik di Eropa maupun Asia, membuat harga komoditas kembali melambung bahkan harga minyak mentah dan gas alam yang melonjak begitu besar, sehingga berdampak terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan yang lebih spesifik adalah naiknya harga gandum dan pupuk.

“Kenaikan harga komoditas belum begitu berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia karena harga-harga dalam negeri diatur oleh pemerintah. Pemerintah menggunakan berbagai instrumen fiskal termasuk pajak, subsidi dan insentif untuk mengatasi kondisi ini,” lanjut Ibrahim.

Di sisi harga komoditas yang bergejolak, Indonesia mendapatkan berkah dari lonjakan harga tersebut dan ini menjadi bagian terpenting bagi pendapatan negara yang sampai saat ini bisa menopang subsidi dan konfensasi serta bisa menjaga ritme harga BBM bersubsidi, walaupun negara-negara lainnya menaikan harga BBM.

Di tengah krisis energi saat ini, selain menambah anggaran subsidi, pemerintah juga berupaya agar penggunaan energi didalam negeri semakin efesien, termasuk mendorong penggunaan kendaraan listrik dan itu mendapatkan banyak insentif. Meskipun pertumbuhan ekonomi tidak terlalu tinggi, tetapi kebijakan pemerintah dapat hadir untuk melindungi lapisan masyarakat bawah sehingga masyarakat lebih sejahtera melalui kebijakan bauran strategi yang lebih inklusif.

Oleh karena, Pemerintah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk subsidi dan konpensasi enargi pada 2022, yakni sebesar Rp502 triliun. Meskipun demikian pemerintah masih memiliki nasib yang baik. Pasalnya di tahun 2022 ini, penerimaan meningkat karena mendapat rejeki nomplok dari kenaikan harga komoditas.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatuf namun ditutup melemah di rentang Rp14.850-Rp14.910 per dolar AS.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper