Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen emas terintegrasi PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) meningkatkan target penjualan pada 2022, melihat kinerja positif selama semester pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan HRTA sampai dengan semester I/2022, HRTA mencatat pertumbuhan laba bersih hingga 41,37 persen menjadi Rp133,58 miliar dari tahun sebelumnya hanya Rp94,48 miliar.
Raihan laba bersih tersebut salah satunya bersumber dari penjualan bersih Hartadinata yang naik sebesar 31,18 persen menjadi Rp3,21 triliun dari sebelumnya Rp2,45 triliun. Penjualan grosir perhiasan dan logam mulia turut menyumbang pendapatan sebesar Rp2,88 triliun atau naik 30,76 persen dari sebelumnya Rp 2,20 triliun.
“Melihat kinerja positif pada semester I/2022 juga, HRTA menargetkan untuk perseroan bisa terus tumbuh positif kedepannya,” kata Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto dalam keterangan tertulis, Senin (15/8/2022).
Manajemen HRTA menargetkan pertumbuhan nilai penjualan sebesar 29,77 persen YoY dari Rp5,24 triliun di tahun 2021 menjadi Rp6,8 triliun di akhir tahun 2022.
Untuk mendukung kinerjanya, baru-baru ini, HRTA resmi menjalin kerja sama dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam transaksi pembelian emas batangan.
Baca Juga
Dengan kerja sama ini, HRTA menjadi salah satu supplier emas untuk pembelian emas batangan secara cicilan di BSI. Dengan ini, nasabah BSI dapat mencicil pembelian produk emas batangan unggulan HRTA yaitu EmasKITA ber-teknologi BullionProtect, mulai dari gramasi 10 gram di cabang BSI.
Sandra mengatakan, emas telah dikenal sebagai salah satu instrumen investasi untuk lindung nilai (safe haven) yang terbukti mampu memproteksi kekayaan dari ancaman inflasi dalam jangka panjang.
“Oleh karena itu, produk cicilan emas merupakan salah satu solusi bagi masyarakat Indonesia dalam mewujudkan rencana dan impian di masa depan,” ungkap Sandra.