Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hartadinata Abadi (HRTA) Perpanjang Kredit Modal Kerja & Raih 56% Target Penjualan

Hingga pertengahan 2025, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) telah merealisasikan 56% dari target penjualan pada 2025.
Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto (kanan) memperlihatkan koleksi perhiasan emas di toko emas ACC, di Blok M Square, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto (kanan) memperlihatkan koleksi perhiasan emas di toko emas ACC, di Blok M Square, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten emas perhiasan dan logam mulia, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) memperpanjang fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) untuk mendukung strategi pertumbuhan perusahaan.

Pada 23 Juli 2025, HRTA menandatangani addendum kedua atas perjanjian fasilitas kredit modal kerja bagi HRTA dan anak usahanya PT Gemilang Hartadinata Abadi (GHA) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).

Perpanjangan fasilitas ini merupakan kelanjutan dari dukungan pembiayaan yang sebelumnya diberikan kepada HRTA sebesar Rp2,4 triliun dan GHA yang menjalankan bisnis gadai emas senilai Rp300 miliar.

Addendum itu membuat jangka waktu fasilitas kredit HRTA dan GHA diperpanjang dari 23 Juli 2025 menjadi 23 Juli 2026. Perpanjangan fasilitas kredit dari Bank Mandiri itu dinilai memberikan ruang lebih besar bagi perseroan dalam mengelola kebutuhan modal kerja.

Ong Deny, Sekretaris Perusahaan Hartadinata Abadi, mengatakan fasilitas kredit ini akan mendukung pengelolaan dan pelaksanaan strategi penguatan dan pertumbuhan usaha HRTA di masa yang akan datang.

Di sisi kinerja keuangan, HRTA menargetkan pendapatan sebesar Rp26,8 triliun pada 2025. Sementara itu, laba usaha yang dibidik mencapai Rp1,45 triliun dan laba bersih setelah pajak mencapai Rp602 miliar.

Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto mengatakan perseroan membukukan kinerja yang solid sepanjang semester I/2025. Hingga medio 2025, HRTA telah merealisasikan 56% dari target penjualan pada 2025.

Apabila dikalkulasi, HRTA membukukan penjualan sekitar Rp15 triliun. Merujuk data perseroan, realisasi itu lebih tinggi 82% dibandingkan dengan capaian semester I/2024.

"Hal ini mencerminkan tingginya permintaan terhadap produk emas di pasar domestik. Dukungan pembiayaan dari perbankan nasional seperti Bank Mandiri memberikan kepercayaan tambahan bagi HRTA dalam memperluas jangkauan bisnis dan menjaga likuiditas," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (28/7/2025).

Terkait dengan perpanjangan tenor fasilitas kredit Bank Mandiri, Sandra mengatakan strategi itu akan mendukung operasional perusahaan, khususnya di segmen gadai emas yang terus tumbuh.

Pada perkembangan lain, HRTA telah menyelesaikan proses audit Responsible Gold Guidance (RGG) oleh auditor independen yang ditunjuk oleh London Bullion Market Association (LBMA) pada Mei 2025. Hasil audit menyatakan bahwa HRTA telah memenuhi seluruh persyaratan RGG.

Hasil tersebut menjadikan HRTA satu langkah lebih dekat dalam memperoleh sertifikasi LBMA untuk fasilitas pemurnian emas (refinery) milik perseroan. HRTA menargetkan sertifikasi tersebut rampung sebelum akhir Desember 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro