Bisnis.com, JAKARTA — Produsen minyak goreng Rose Brand, PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA) membukukan kenaikan kinerja sepanjang semester I/2022 dengan laba bersih menembus Rp379,54 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasi di Bisnis Indonesia pada Senin (15/8/2022), pendapatan emiten yang bergerak di sektor perkebunan itu naik 17,16 persen secara tahunan menjadi Rp8 triliun, dibandingkan dengan Rp6,83 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan juga meningkat 15,51 persen yoy sehingga menjadi Rp6,25 triliun dibandingkan dengan Rp5,41 triliun pada semester I/2021. Meski beban pokok naik, TBLA tetap menikmati pertumbuhan laba kotor sebesar 23,45 persen menjadi Rp1,75 triliun, sementara pada semester I/2021 sebesar Rp1,41 triliun.
Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat naik tipis 0,61 persen yoy menjadi Rp381,89 miliar, dari sebelumnya Rp379,54 miliar.
Kenaikan signifikan terlihat pada kas bersih yang dipakai Tunas Baru Lampung untuk kegiatan investasi. Selama semester I/2022, aktivitas investasi TBLA menyedot kas sebesar Rp702,34 miliar, meningkat 44,77 persen dibandingkan dengan Rp485,12 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan TBLA Hardy Phan sebelumnya menyampaikan perusahaan menyiapkan Rp800 miliar hingga Rp900 miliar untuk belanja modal yang mana 50 persen di antaranya untuk maintenance dan sisanya untuk ekspansi.
Baca Juga
Ekspansi TBLA tahun ini mencakup operasional pabrik refined glycerin di Way Lunik, Lampung dengan kapasitas 120 ton per hari atau TPD telah beroperasi selama satu minggu. Kemudian pabrik re-esterification PFAD 100 TPD di Way Lunik, Lampung yang berada dalam tahap commissioning pada Juni 2022.
TBLA juga melakukan ekspansi dengan penanaman kebun tebu di Lampung dengan luas 15.000 hektare (ha). Terdapat pula ekspansi pabrik refinery 2.500 TPD di Way Lunik yang diharapkan bisa selesai di kuartal I/2023.
Selain pabrik refinery, ekspansi perseroan juga menyasar pada pabrik biodiesel berkapasitas 1.500 TPD di Way Lunik yang diharapkan selesai pada kuartal II/2023. Adapun belanja modal untuk kedua pabrik yang diharapkan selesai pada 2023 tersebut adalah sekitar Rp300 miliar.
Pada 30 Juni 2022, total aset TBLA naik 6,65 persen yoy menjadi Rp22,48 triliun, dari sebelumnya Rp21,08 triliun pada akhir 2021. Adapun liabilitas perseroan pada 30 Juni 2022 naik 6,99 persen menjadi Rp15,61 triliun, dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp14,59 triliun. Kenaikan liabilitas terutama disebabkan oleh naiknya utang bank jangka panjang dari Rp3,77 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp6,96 triliun pada 30 Juni 2022.