Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan terkoreksi usai ditutup menguat 1 persen kemarin, Kamis (11/8/2022). Namun, IHSG juga diperkirakan masih bisa melanjutkan penguatan, menuju level tertingginya pada Juni 2022.
Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan IHSGterlihat melakukan rebound dengan kicking candle disertai volume dan berhasil tutup gap di awal Juni 2022. Namun dengan inverted hammer candle yang menunjukkan potensi koreksi teknikal.
"Namun selama bertahan diatas garis MA100 maka berpeluang untuk kembali menguat untuk menguji level tertingginya di bulan Juni 2022," ungkap Wafi dalam riset harian, Jumat (12/8/2022).
RHB Sekuritas memperkirakan rentang pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.032 hingga 7.174.
Adapun saham pilihan RHB Sekuritas hari ini di antaranya PT GoTo Gojek Tokopedi Tbk. (GOTO) yang terlihat melakukan rebound dengan kicking candle disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout garis MA20, akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearishnya. Konfirmasi breakout di 296 dengan target resistance di 310 dan 336. Cut loss di 286.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) terlihat melakukan rebound dengan kicking candle disertai volume dan berpeluang untuk menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance sideways channel. Support di 8.700 dengan target resistance di 8.975 lalu 9.200. Cut loss di 8.500.
Baca Juga
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) terlihat melakukan rebound dari support garis MA100 disertai volume dan terlihat menguji resistance garis MA50. Jika mampu breakout garis MA50, akan mengkonfirmasi fase bullish - nya.Konfirmasi breakout di 2.650 dengan target resistance di 2.740 lalu 2.910. Cut loss di 2.560.
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) terlihat melakukan rebound dan berhasil breakout resistance garis MA20 disertai volume untuk menguji resistance garis MA50. Jika mampu breakout garis MA50 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout dari fase sideways menuju bullish. Support di 1.710 dengan target resistance di 1.895 lalu 2.130. Cut loss di 1.570.
Selanjutnya, sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor transportasi (TMAS, SMDR, ASSA, BIRD), teknologi (GOTO, EMTK, DCII, BUKA), dan infra (TLKM, TBIG, JSMR, WSKT).
Sementara itu, sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum negatif ada pada sektor energi (ADRO, PTBA, PGAS, AKRA), industrial (ASII, UNTR, IMPC, ARNA) , basic industry (TPIA, MDKA, INKP, INTP), dan finansial (BBCA, BBRI, BMRI, ARTO).
Kemudian, sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum negatif ada pada sektor cyclical (MSIN, ACES, MAPI, SCMA), non-cyclical (UNVR, HMSP, CPIN, AMRT), kesehatan (KLBF, MIKA, SIDO, HEAL), dan properti (PWON, BSDE, CTRA, DMAS).
"Secara sektor momentum, disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif. Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan strategi akumulasi secara berkala," tulisnya dalam riset.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.