Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) bakal menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V TBIG Tahap IV 2022 dengan jumlah pokok sebesar Rp2,2 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi, Selasa (26/7/2022), emiten grup Saratoga ini bakal menerbitkan obligasi tersebut sebagai bagian dari Obligasi Berkelanjutan V yang ditargetkan menghimpun dana mencapai Rp15 triliun.
Adapun, sebelum obligasi Rp2,2 triliun ini terbit, perseroan telah menerbitkan Rp4,85 triliun dalam rangka Obligasi Berkelanjutan V ini.
Lebih lanjut, obligasi Rp2,2 triliun kali ini bakal diterbitkan tanpa warkat dengan 2 seri, yakni Seri A dan Seri B.
Rinciannya Seri A diterbitkan dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp1.478.610.000.000 atau Rp1,47 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 4,1 persen per tahun yang berjangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi.
Sementara itu, Seri B diterbitkan dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp721.390.000.000 atau Rp721,39 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,35 persen per tahun yang berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.
Baca Juga
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan dengan pembayaran pertama pada 11 November 2022, sedangkan obligasi terakhir sekaligus pelunasan dibayarkan pada 21 Agustus 2023 untuk obligasi Seri A dan 11 Agustus 2025 untuk obligasi seri B.
Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipinjamkan oleh perseroan sebesar US$57,5 juta kepada PT Solu Sindo Kreasi Pratama (SKP) untuk melakukan pembayaran seluruh kewajiban keuangan SKP.
Kemudian, sisanya sebesar US$89,6 juta kepada PT Tower Bersama (TB) untuk melakukan pembayaran sebagian kewajiban keuangan TB.
Dengan demikian, total utang senilai US$147,1 juta tersebut setara Rp2,2 triliun jika menggunakan kurs Rp15.000.
Lebih lanjut, kedua utang tersebut terkait dengan fasilitas pinjaman revolving dalam US$275 juta Facility Agreement tertanggal 20 Januari 2021 yang akan dibayarkan kepada para kreditur melalui UOB Ltd sebagai Agen.
"Mengingat kewajiban keuangan yang akan dibayarkan dalam mata uang dolar AS, maka dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dikonversi ke mata uang dolar AS pada nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS yang berlaku pada tanggal pembayaran," tulis manajemen dalam keterbukaan.
Penerbitan obligasi TBIG ini telah mendapatkan peringkat AA+ atau double A plus dari Fitch Ratings Indonesia.
Berikutnya, terkait jadwal, tanggal efektif obligasi dilaksanakan pada 9 Agustus 2021. Sementara, masa penawaran umum obligasi pada 5-8 Agustus 2022.
Selanjutnya, tanggal penjatahan pada 9 Agustus 2022, tanggal distribusi obligasi secara elektronik (tanggal emisi) pada 11 Agustus 2022, dan tanggal pencatatan obligasi TBIG di BEI pada 12 Agustus 2022.