Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp641 miliar per 30 Juni 2022 atau 44 persen dari target Rp1,45 triliun.
Manajemen LPCK menyebutkan kinerja prapenjualan ini dicapai meskipun aktivitas bisnis pada kuartal II/2022 berjalan lebih lambat karena periode liburan Lebaran yang lebih panjang dan dilanjutkan dengan liburan sekolah.
“Produk hunian rumah tapak kami yang menargetkan para pemilik rumah pertama, Waterfront Estates, memimpin total penjualan dengan kontribusi sebesar Rp361 miliar dengan 348 unit terjual selama periode tersebut,” kata CEO Lippo Cikarang Rudy Halim dalam keterangan pers, Senin (8/8/2022).
Penjualan tanah di kawasan industri juga menunjukkan peningkatan dengan pencapaian prapenjualan sebesar Rp149 miliar, sejalan dengan membaiknya aktivitas bisnis di kawasan Cikarang.
Rudy melihat banyak peluang pertumbuhan di industri properti. Dia berharap LPCK dapat terus membangun momentum ini untuk mencapai target 2022 pada semester II/2022.
LPCK telah meluncurkan beberapa cluster di hunian rumah tapak Waterfront Estates selama 2 tahun terakhir sejak Maret 2020 yang menawarkan rumah modern di lokasi strategis di Cikarang.
Baca Juga
Riverside Estate, cluster Waterfront Estates pertama yang terdiri dari 255 unit, mulai diserahterimakan kepada pemilik unit pada akhir April 2021. Silvercreek Estate, cluster Waterfront Estates kedua yang terdiri dari 199 unit, mulai diserahterimakan kepada pemilik unit di akhir Agustus 2021. Kemudian Travertine Estate, cluster ketiga Waterfront Estates yang terdiri dari 446 unit, mulai diserahterimakan kepada pemilik unit pada akhir Maret 2022.
“Jadwal serah terima yang tepat waktu menunjukkan komitmen Lippo Cikarang kepada para pembeli rumah. Dengan berfokus pada peluang untuk pertumbuhan di masa depan, sangat menarik untuk melihat infrastruktur yang akan dibangun di koridor timur Jakarta,” katanya.
Dia menambahkan komitmen pemerintah juga diperlihatkan dengan beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang telah berjalan antara lain LRT Cawang–Bekasi Timur dengan pengerjaan mencapai 76,9 persen dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang ditargetkan mulai beroperasi dalam beberapa tahun ke depan.
Selain itu, ada pula proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek yang telah selesai pada 2019 dan pembangunan Pelabuhan Laut Dalam Patimban yang masih terus dikerjakan, sementara Bandara Kertajati sudah beroperasi sejak 2018.
Sepanjang semester I/2022, LPCK membukukan pendapatan sebesar Rp765 miliar, meningkat 16,9 persen yoy dari Rp655 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan tersebut terutama berasal dari pendapatan hunian rumah tapak sebesar Rp394 miliar, dua kali lipat dari pencapaian semester I/2021 sebesar Rp189 miliar.
Pendapatan dari penjualan hunian rumah tapak dan apartemen mencapai Rp466 miliar, yang berkontribusi sebesar 60,9 persen dari total pendapatan. Sementara itu, pendapatan dari penjualan tanah di kawasan industri mencapai Rp83 miliar, yang berkontribusi sebesar 10,9 persen dari total pendapatan LPCK.
Laba kotor LPCK untuk periode semester I/2022 meningkat 29,8 persen yoy menjadi Rp383 miliar dari Rp295 miliar pada semester I/2021. Laba kotor dari hunian rumah tapak dan apartemen meningkat 37,7 persen menjadi Rp221 miliar karena peningkatan penjualan segmen tersebut. Margin laba kotor meningkat dari 45 persen di semester I/2021 menjadi 50 persen di semester II/2022 karena perubahan portofolio produk yang lebih menguntungkan, melihat kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan hunian rumah tapak.
Selama periode ini, LPCK membukukan beban operasional sebesar Rp129 miliar atau lebih rendah 5,1 persen secara tahunan. Lippo Cikarang membukukan EBITDA sebesar Rp266 miliar pada semester I/2022, meningkat 52 persen dari Rp175 miliar. Peningkatan EBITDA pada periode ini sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba kotor serta penurunan beban operasional.