Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kusuma Kemindo KKES Raih Dana IPO Rp31,5 miliar, Ini Rencana Ekspansinya

PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk. (KKES) menggunakan dana IPO sekitar 95 persen dana sebagai modal kerja mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis.
PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk. (KKES) menggunakan dana IPO sekitar 95 persen dana sebagai modal kerja mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis.
PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk. (KKES) menggunakan dana IPO sekitar 95 persen dana sebagai modal kerja mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis.

Bisnis.com, JAKARTA – Distributor bahan kimia PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk. (KKES) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui aksi pencatatan saham perdana alias initial public offering (IPO) pada pagi ini, Senin (8/8/2022).

Direktur Utama Kusuma Kemindo Sentosa Kiki Rusmin Sadrach dalam acara Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham KKES pada siaran YouTube milik Indonesia Stock Exchange menyampaikan bahwa aksi kali ini merupakan tonggak sejarah baru bagi perseroan.

Menurut Kiki, perseroan memiliki peluang yang sangat baik untuk berkembang karena produk-produknya banyak digunakan di berbagai sektor industri antara lain kulit, tekstil, industri cat, plastik, pipa, makanan dan sebagainya.

“Melihat prospek dan peluang yang baik pada industri yang menggunakan bahan kimia tersebut, perseroan berupaya mengembangkan usahanya dan menghimpun dana lewat bursa saham,” ungkapnya dalam siaran YouTube Indonesia Stock Exchange, Senin (8/8/2022).

Dia berharap perseroan akan menjadi perusahaan yang sahamnya menjadi salah satu alternatif investasi bagi para investor. Untuk itu dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan pertumbuhan yang berkelanjutan, KKES ungkapnya berpedoman kepada tata kelola yang baik.

Dalam initial public offering (IPO) ini, perusahaan meraup dana sebesar Rp31,5 miliar. KKES melepas sebanyak-banyaknya 300 juta saham ke publik. Jumlah tersebut setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Manajemen KKES dalam keterangan resmi mengungkapkan data Kemenperin kuartal I/2022 mencatat bahwa industri manufaktur pengolahan nonmigas tumbuh 5,47 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama yaitu 5,01 persen.

Selain itu manajemen menjabarkan perseroan akan menggunakan dana IPO sekitar 95 persen dana sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan.

Adapun, perinciannya sekitar 30 persen untuk biaya operasional seperti gaji, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan dan lainnya. Sekitar 65 persen untuk pembelian barang dagangan, pelunasan hutang usaha kepada pemasok.

Selanjutnya, sisanya sekitar 5 persen akan digunakan untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi KKES termasuk digitalisasi sistem IT untuk sales, delivery, inventory dan logistik.

"Beberapa hal yang akan dilakukan oleh KKES ke depan adalah meningkatkan pembelian baik secara volume dan produk, mengurangi pinjaman bank, mendapatkan principal dan produk baru dengan team yang kuat untuk lepas landas," ungkap manajemen dalam keterbukaan informasi, Selasa (19/7/2022).

Selain itu, KKES juga merencanakan ekspansi cabang baru di area Jawa Barat dan Jawa Tengah termasuk melakukan proses digitalisasi pada sales service and inventory control.

Dalam IPO ini, Kusuma Kemindo Sentosa menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai underwriter-nya. Perseroan juga melaksanakan program Employee Stock Allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2,5 persen dari jumlah yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak-banyaknya 11,25 juta saham.

Sebagai informasi, PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk. adalah anak perusahaan dari PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) dengan kepemilikan 51 persen. Namun setelah go public, kepemilikan CSAP terhadap KKES akan berkurang menjadi 40,80 persen. Demikian juga kepemilikan dari pemegang saham lain yang juga berkurang.

Selengkapnya, saham perseroan setelah resmi melantai di bursa akan dimiliki oleh CSAP sebesar 40,80 persen, PT Budi Lestari Sentosa dari 14 persen menjadi 11,20 persen, Retno Widyati Harsono 2,69 persen, dan Felicia Wiendraty Harsono 2,66 persen.

Kemudian Kiki Rusmin Sadrach dari 13,32 persen menjadi 10,66 persen, Kundy Wijaya dari 10 persen menjadi 8 persen, Sri Lanty dari 5 persen menjadi 4 persen, masyarakat 19,76 persen dan saham karyawan (Employee Stock Allocation=ESA) sebanyak 0,24 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper