Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai PDB Pecah Rekor, IHSG Menanti Data Inflasi Amerika Serikat

IHSG menutup perdagangan di zona hijau berkat PDB yang pecah rekor. Pada perdagangan pekan depan IHSG masih berfluktuatif menanti data inflasi.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah sepekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan di zona hijau berkat PDB yang pecah rekor. Pada perdagangan pekan depan PT Kiwoom Sekuritas memproyeksikan IHSG masih berfluktuatif menanti data inflasi.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo Wibowo menyampaikan penguatan indeks hari ini, Jumat (5/8/2022), didukung oleh sentimen hasil data gross domestic product (GDP) kuartal II/2022 oleh Badan Pusat Statistik di atas ekspektasi pasar.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini mengumumkan kenaikan dalam laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2022 yang mencapai level 5,44 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan kenaikan 3,72 persen dibanding tahun lalu.

Adapun secara tahunan, ekonomi Indonesia tumbuh secara konsisten sejak kuartal III/2021 sampai dengan kuartal II/2022. Namun Abdul menyebutkan, penguatan indeks hari ini cenderung terbatas karena menunggu data inflasi Amerika Serikat pekan depan.

Adapun berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 0,39 persen atau 27,31 poin ke level 7.084,66 pada hari ini. Adapun sepanjang hari IHSG bergerak di rentang 7.045,98 - 7.090,77.

Melalui seluruh konstituen, terdapat 283 saham yang menguat, 245 saham melemah, dan 275 saham yang tidak bergerak dari perdagangan sebelumnya alias stagnan.

Pada penutupan, tercatat total transaksi sebesar Rp13,94 triliun, dengan nilai beli bersih atau net buy investor asing sebanyak Rp1,46 triliun.

Sementara itu, untuk perdagangan pekan depan Abdul mengungkapkan indeks akan dipengaruhi oleh rilis data inflasi Amerika Serikat.

“Pekan depan kami masih melihat pergerakan IHSG masih akan berfluktuasi. Kecenderungan menguat karena adanya rilis inflasi AS yang diperkirakan sedikit menurun,” ungkap Abdul kepada Bisnis, Jumat (5/8/2022).

Berdasarkan sentimen di atas, Kiwoom Sekuritas merekomendasikan saham WIKA dengan resistance 1.020-1.065 dan support 940-955, CTRA dengan resistance 950-960, support 885-900 pada pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper