Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak Rencana Penggunaaan Dana IPO Jhonlin Agro (JARR) Haji Isam

Sekitar 21 persen dana IPO akan diserap untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Jhonlin Agro Raya (JARR)
Seremoni pencatatan saham perdana PT Jhonlin Agro Raya Tbk dengan kode saham JARR sebagai Perusahaan Tercatat ke-33 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022, Kamis (4/8/2022)/Dok.BEI
Seremoni pencatatan saham perdana PT Jhonlin Agro Raya Tbk dengan kode saham JARR sebagai Perusahaan Tercatat ke-33 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022, Kamis (4/8/2022)/Dok.BEI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) resmi melantai di bursa melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada hari ini, Kamis (4/8/2022).

Dari aksi korporasi ini, JARR meraih dana sebanyak Rp366,8 miliar dengan melepas 1,22 miliar saham yang merupakan 15,29 persen dari modal disetor dan ditempatkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp300 per saham.

Berdasarkan prospektus JARR, dana hasil IPO tersebut setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar 21 persen untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan Pabrik Kelapa Sawit. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai capital expenditure (capex)

"Sementara, sekitar 79 persen akan digunakan untuk modal kerja, yaitu untuk pembelian CPO dan bahan baku lainnya. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai operating expenditure," jelas manajemen JARR, Kamis (4/8/2022).

Sementara itu, Direktur Utama JARR Zafrinal dalam keterangan resmi perusahaan menyebutkan, pencatatan saham ini merupakan realisasi dari komitmen manajemen untuk go public melalui mekanisme perdagangan di BEI.

Dalam aksi korporasi ini, JARR menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yakni PT Investindo Nusantara Sekuritas serta tiga penjamin emisi efek yaitu PT Panca Global Sekuritas, PT Binaartha Sekuritas dan PT Lotus Andalan Sekuritas.

Menurut Anshy ML Mawuntu, Direktur Investment Banking PT Investindo Nusantara Sekuritas, pada masa Penawaran Umum yang menggunakan sistem penawaran elektronik ini, tercatat sebanyak hampir 27 ribu pemesanan saham JARR.

Dari total pemesanan saham yang masuk, lebih dari 7 miliar saham merupakan permintaan yang berasal dari pooling allotment, sehingga terjadi oversubscribed sebesar 58 kali dan kelebihan permintaan sebanyak hampir 7 kali dari total saham yang ditawarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper