Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Masih Potensi Volatil, Reksa Dana Berbasis Indeks Bisa Jadi Opsi

Investor direkomendasikan untuk masuk pada produk berbasis indeks untuk meminimalisir risiko di tengah volatilitas yang masih akan membayangi.
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan belakangan turut berimbas positif terhadap pasar reksa dana.

Meski demikian, investor direkomendasikan untuk masuk pada produk berbasis indeks untuk meminimalisir risiko di tengah volatilitas yang masih akan membayangi.

Laporan dari Infovesta Utama pada Senin (1/8/2022) menyebutkan kinerja reksa dana saham selama periode 22 – 29 Juli terpantau naik 1,16 persen, sementara itu reksa dana campuran juga terpantau menguat 1,14 persen. Kenaikan tersebut terjadi seiring performa positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Kinerja IHSG terpantau kembali positif sebesar 0,93 persen ke level 6.951,12 sepekan terakhir. Faktor utama penggerak IHSG adalah rilis laporan keuangan kuartal II/2022 emiten yang lebih baik dari perkiraaan.

“Keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin juga sesuai dengan ekspektasi pasar,” demikian kutipan laporan tersebut.

Adapun, keputusan the Fed menaikkan suku bunga kembali untuk mengendalikan inflasi yang tinggi di Amerika Serikat (AS) akibat peningkatan harga energi secara global dan kebijakan suku bunga rendah di era pandemi sebelumnya.

Meski demikian, Infovesta melihat kondisi pasar saat ini masih akan volatil sejalan dengan kebijakan suku bunga tinggi.

Bahkan, kekhawatiran investor berlanjut sejalan dengan rilis produk domestik bruto (PDB) AS yang mengalami kontraksi 1,6 persen dan 0,9 persen pada kuartal I dan II tahun 2022.

“Meskipun dalam pidato Gubernur the Fed menyampaikan bahwa AS belum akan resesi dan hanya terjadi perlambatan ekonomi, pelaku pasar masih akan mengambil sikap wait & see terhadap perkembangan pasar global,” demikian kutipan laporan tersebut.

Seiring dengan hal tersebut, investor yang tetap ingin berinvestasi di reksa dana saham dapat berinvestasi di reksa dana berbasis indeks untuk meminimalisir risiko karena terdiri dari saham-saham pilihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper