Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top Losers IHSG Sepekan, Ada DFAM, BOLT, HOPE hingga CHEM

Sejumlah saham terpantau merosot hingga menjadi top losers pada perdagangan bursa sepekan, 18-22 Juli 2022.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham terpantau merosot hingga menjadi top losers pada perdagangan bursa sepekan, 18-22 Juli 2022.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) Sabtu, (23/7/2022), emiten PT Dafam Property Indonesia Tbk. (DFAM) menempati posisi pertama top 10 losers pekan ini, turun 29,33 persen ke posisi Rp147.

Perusahaan properti dengan kapitalisasi pasar Rp279,28 miliar itu tercatat merosot 60,48 persen secara year-to-date (ytd).

Sementara itu, di posisi kedua top losers ada PT Garuda Metalindo Tbk. (BOLT) yang terkoreksi 28,35 persen menjadi Rp935, dari posisi sebelumnya Rp1.305.

Selain itu, ada PT Harapan Duta Pertiwi Tbk. (HOPE) melemah 27,93 persen dalam sepekan, membawanya ke level Rp80 per saham.

Di posisi keempat dan kelima top losers ditempati Shield On Service Tbk. (SOSS) dan PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA) yang terkoreksi masing-masing sebesar 21,43 persen dan 20,41 persen.

Lebih lanjut, ada KJEN, OLIV, hingga CHEM yang turut meramaikan jajaran top losers BEI dalam sepekan. CHEM tercatat listing di BEI pada 8 Juli 2022, selama sepekan telah mengalami koreksi mencapai 17,36 persen.

Secara keseluruhan, top losers mengalami penurunan saham dalam sepekan antara 11,92 persen hingga 29,33 persen.

Pada Jumat, (22/7/2022) tim riset NH Korindo Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak downward pada perdagangan akhir pekan, dengan kisaran 6.700-6.900.

Sebelumnya, IHSG sempat ditutup melemah 0.15 persen pada hari Kamis, dipimpin oleh penurunan sektor bahan dasar, yang sebagian diimbangi oleh kenaikan di sektor konsumen non-siklikal dan keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper