Bisnis.com, JAKARTA – Tandatangani kerja sama dengan Ford Motor Co., PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mengatakan porsi sahamnya di Pomalaa tetap 30 persen.
Direktur Keuangan INCO Bernardus Irmanto mengatakan, dari awal, partner Vale di Pomalaa, Zhejiang Huayou, sudah mengatakan akan ada kemungkinan ingin menggandeng partner baru untuk memperkuat project HPAL di Pomalaa.
“Jadi ini kaitannya dengan proyek HPAL pomalaa, dan Ford akan menjadi salah satu pemegang saham, selain Huayou dan PT Vale Indonesia,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (22/7/2022).
Dengan adanya kerja sama tersebut. Bernardus juga menegaskan bahwa produksi Pomalaa tetap ditargetkan 120.000 ton per tahun, dan tidak ada perubahan rencana selain bahwa sekarang ada Ford sebagai salah satu pemegang saham.
Terkait dengan persentase saham asing-masing pihak, Bernardus mengatakan akan di bicarakan lebih lanjut antara Huayou dan Ford.
“PT Vale tidak terlibat dalam diskusi tersebut. Intinya hak kepemilikan saham Vale yang 30 persen tidak berubah,” katanya.
Baca Juga
Sebagia informasi, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menandatangani perjanjian kerja sama tidak mengikat dengan Huayou China dan produsen mobil dunia Ford Motor untuk memproses bijih nikel di Blok Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Menurutnya ikut sertanya Ford pada kemitraan tersebut semakin menegaskan jika keberadaan Indonesia dalam industri mobil listrik dunia begitu penting, ditopang dukungan masyarakat dan sumber daya alam.
Wakil Presiden Eksekutif Base Metals Vale selaku Komisaris Utama Vale Deshnee Naidoo menuturkan Vale memiliki rekam jejak operasi selama beberapa dekade di Indonesia dalam memproduksi nikel secara aman dan berkelanjutan.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra lain yang sejalan dan senantiasa mengedepankan aspek keberlanjutan pada generasi baru proyek pengembangan yang didesain untuk memberikan dampak minimal terhadap lingkungan serta bermanfaat bagi sosial ekonomi lokal dan nasional di masa depan," katanya.