Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bitcoin Hari Ini Menguat, Kenaikan Suku Bunga The Fed Diprediksi Terbatas

Reli harga bitcoin hingga hari ini menunjukkan optimisme investor di tengah kenaikan suku bunga The Fed selanjutnya.
Ilustrasi Bitcoin. Reli harga bitcoin hingga hari ini menunjukkan optimisme investor di tengah kenaikan suku bunga The Fed selanjutnya. /Bloomberg
Ilustrasi Bitcoin. Reli harga bitcoin hingga hari ini menunjukkan optimisme investor di tengah kenaikan suku bunga The Fed selanjutnya. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Harga bitcoin dan sejumlah aset kripto hari ini mencerminkan adanya tren pembalikkan seiring antisipasi kenaikan suku bunga The Fed.

Mengutip data CoinMarketCap, Kamis (21/7/2022) harga bitcoin menguat 0,72 persen menjadi US$23.329. Pada perdagangan kemarin, bitcoin sempat menyentuh US$24.195, yang merupakan level tertinggi sejak Juni 2022.

Sementara itu, harga deretan altcoin terpantau bervariasi, antaralain ethereum (ETH) yang naik 0,11 persen menjadi US$1.539, sedangkan solana (SOL) justru turun 6,30 persen ke level US$41,93, dan binance (BNB) merosot 3,17 persen ke posisi US$258,44.

Kapitalisasi pasar kripto saat ini telah mencapai US$1.035 triliun, dan tingkat dominasi bitcoin sebesar 42,7 persen.

Analis memperkirakan, reli bitcoin yang tembus US$24.000 dan pergerakan pasar kripto yang cenderung positif merupakan cerminan trader yang mengharapkan kebijakan The Fed lebih lunak pada pertemuan mendatang.

CEO Nexo, Antoni Trenchev mengatakan, pasar bearish kripto belum tentu akan segera berakhir. Investor masih bisa mencermati hingga pekan depan.

“Bitcoin mulai menemukan kakinya setelah bulan yang goyah, dan minggu depan kita akan tahu [kelanjutannya],” ujar Antoni kepada Coin Telegraph, Kamis (21/7/2022).

Analis Bitbank, Yuya Hasegawa menjelaskan, reli bitcoin di atas level US$22.700 menjadi tanda pembalikkan tren pasar kripto.

“Prospek jangka pendek bitcoin [akan] bullish, dan bisa mencapai sekitar $29.000 minggu ini,” pungkasnya.

The Fed rencananya akan kembali menaikkan suku bunga, namun para ekonom memperkirakan kenaikannya tidak akan seagresif sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper