Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Semester I/2022 Penerbitkan Obligasi Korporasi Rp72,7 Triliun, Naik 68 Persen

Penerbitan obligasi korporasi pada semester I/2022 meningkat 68 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Dewi Fadhilah Soemanagara
Dewi Fadhilah Soemanagara - Bisnis.com 19 Juli 2022  |  14:09 WIB
Semester I/2022 Penerbitkan Obligasi Korporasi Rp72,7 Triliun, Naik 68 Persen
ilustrasi obligasi. Penerbitan obligasi korporasi pada semester I - 2022 meningkat 68 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Bisnis.com, JAKARTA — Penerbitan surat utang atau obligasi korporasi tercatat mengalami peningkatan menjadi Rp72,7 triliun pada semester I/2022

Mengutip data Pefindo, pada semester I/2022 penerbitan obligasi mencapai Rp72,7 triliun, melesat 68 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp43,3 triliun.

Adapun untuk mandat per 30 Juni 2022 dan belum listing mencapai Rp64,6 triliun dari 50 perusahaan yang didominasi sektor properti.

Kepala Divisi Pemeringkatan Nonjasa Keuangan I Pefindo Niken Indriarsih mengatakan, pada kuartal II/2022 khususnya sektor konstruksi BUMN masih mendominasi penerbitan obligasi.

“Sektor konstruksi BUMN menyumbang proporsi obligasi dan sukuk terbanyak,” ujar Niken dalam acara konferensi pers virtual, Selasa (19/7/2022).

Selain konstruksi, sektor BUMN yang mendominasi yaitu perbankan dengan penerbitan obligasi senilai Rp6 triliun.

Adapun perusahaan nonBUMN yang menerbitkan obligasi terbanyak berasal dari sektor finansial, mencapai Rp7,02 triliun, disusul sektor pertambangan Rp2,39 triliun dan industri pulp & paper senilai Rp2,5 triliun.

Sementara itu, Kepala Divisi Pemeringkatan Nonjasa Keuangan II Yogie Surya Perdana menambahkan, sektor konstruksi dan manufaktur saat ini tengah mendapat eksposur peningkatan harga bahan baku akibat inflasi, sehingga daya tahan perusahaan masih dicermati.

“Bagaimana kemampuan dalam memitigasi risiko dan juga eksposur terhadap fluktuasi atau volatilitas nilai mata uang yang kami amati di beberapa sektor,” pungkasnya.

Nilai keseluruhan penerbitan obligasi di kuartal II/2022 mencapai Rp32,37 triliun. NonBUMN mendominasi penerbitan obligasi, yaitu senilai Rp18,4 triliun, sedangkan BUMN mencatatkan obligasi Rp13,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pefindo Obligasi obligasi korporasi BUMN
Editor : Hafiyyan

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top