Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) milik Haji Isam menghabiskan dana Rp2 triliun untuk membangun pabrik Biodiesel sebelum IPO.
Dalam pemberitaan Bisnis pada tahun lalu, Manajemen JARR melaporkan pabrik biodiesel di Kalimantan Selatan milik pengusaha Haji Isam enelan investasi sebesar Rp2 triliun dan memiliki kapasitas 1.500 ton per hari.
Pabrik biodiesel itu dibangun selama 2 tahun dengan total investasi Rp2 triliun kemudian produksinya memiliki kualitas B30 dan bisa dikembangkan menjadi P50 di masa mendatang.
“Pabrik biodiesel ini adalah pabrik terbesar dan pertama di kawasan Timur Indonesia dengan kapasitas 1.500 ton. Kami juga laporkan kawasan industri seluas 730 hektare yang berada di sekitar sini akan dibangun 12 industri,” katanya Manajemen dikutip, Rabu (13/7/2022).
Manajemen menyatakan calon emiten itu akan membangun pabrik biodiesel, pabrik minyak goreng, dan pada Januari 2021 telah di bangun smelter sebanyak 4 unit yang diperkirakan rampung sebelum 2024
“Pembangunan ini akan memberikan nilai tambah yang besar. Kami mencoba mengkalkulasi tadi malam, pembangunan 12 industri ini bisa memberikan 70 kali lipat nilai tambah. Adapun, investasi [12 industri] total di sekitar kawasan akan menghabiskan dana Rp11 triliun dengan tenaga kerja 2320 orang,” ujar manajemen.
Baca Juga
Sekadar informasi, Presiden Jokowi melakukan peresmian pabrik pengolahan sawit menjadi biodiesel di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan milik PT Jhonlin Agro Raya yang merupakan anak usaha dari Jhonlin Grup milik pengusaha Samsudin Andi Arsyad atau sering disapa Haji Isam.
Jokowi mengapresiasi inisiatif PT Jhonlin Group yang membangun pabrik biodiesel di Kalimantan Selatan milik Haji Isam tersebut.
Dia mengatakan inisiatif melakukan hilirisasi komoditas mentah harus didorong. Termasuk pada komoditas sawit alias CPO, dia meminta perusahaan lainnya mengikuti langkah PT Jhonlin untuk melakukan hilirisasi.
"Saya harap ada perusahaan lain mulai hilirisasikan dan industrialisasikan CPO. Entah jadi minyak goreng, kosmetik, atau jadi barang setengah jadi dan barang jadi lainnya. Saya hargai yang dilakukan PT Jhonlin Group yang mengubah CPO jadi Biodiesel 30. Ini berikan nilai tambah besar," ujarnya.