Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diperkirakan masih tertekan oleh penguatan dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (13/7/2022).
Kemarin (12/7/2022), mata uang garuda menutup perdagangan dengan melemah 0,13 persen atai 20 poin ke Rp14.995 per dolar AS.
Adapun dolar AS disebut diuntungkan dari ekspektasi bahwa bank sentral Federal Reserve memiliki lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga daripada rekan-rekan bank sentral di negara lain lantaran menghadapi prospek pertumbuhan yang lebih menantang.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih cepat dan lebih jauh dari bank sentral lain.
Mata uang AS telah menguat di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga secara agresif karena mengatasi inflasi yang melonjak. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli.
Presiden Fed Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan ekonomi AS dapat mengatasi suku bunga yang lebih tinggi dan menegaskan kembali dukungannya untuk kenaikan suku bunga lain bulan ini.
Baca Juga
“Data harga konsumen yang akan dirilis pada hari Rabu adalah fokus utama ekonomi AS minggu ini. Ekonom yang disurvei oleh Reuters mengharapkan indeks untuk menunjukkan bahwa harga konsumen naik dengan tingkat tahunan 8,8 persen pada Juni,” kata Ibrahim dalam riset harian, dikutip Rabu (13/7/2022).
Dari sisi komoditas, pipa terbesar yang membawa gas Rusia ke Jerman, pipa Nord Stream 1, mulai pemeliharaan tahunan pada Senin, dengan aliran diperkirakan akan berhenti selama 10 hari. Pemerintah, pasar, dan perusahaan khawatir penutupan itu mungkin diperpanjang karena perang di Ukraina.
Dari sisi internal, pemerintah Indonesia harus mengantisipasi kondisi utang negara guna menghindari kebangkrutan selayaknya Sri Lanka. Walaupun saat ini posisi utang Indonesia masih di bawah ambang batas sesuai Undang-Undang (UU), namun terlihat adanya kenaikan yang signifikan.
“Ini harus dipandang secara hati-hati. Utang Indonesia semakin meningkat tajam, penerimaan juga belum optimal, inflasi semakin naik, ini bisa menjadikan boomerang bagi Indonesia,’ kata Ibrahim.
Untuk perdagangan hari ini, Rabu (13/7/2022), Ibrahin memprediksi rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.980 - Rp15.030 per dolar AS.
Rupiah ditutup menguat 0,02 persen atau 3,5 poin ke Rp14.991,50 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,25 persen atau 0,28 poin ke 108,35.
Jelang penutupan, rupiah masuk zona merah dengan pelemahan 0,02 persen ke Rp14.998 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,25 persen atau 0,28 poin ke 108,35.
Rupiah menguat tipis 0,05 persen atau 7,5 poin ke Rp14.987,50 per dolar AS pada 13.43 WIB.
Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,01 persen atau 0,01 poin ke 108.09.
Rupiah menguat 0,08 persen atau 12,50 poin ke posisi Rp14.982,50 per dolar AS pada 11.54 WIB.
Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,08 persen atau 0,08 poin ke 108,16.
Rupiah menguat 0,11 persen atau 17 poin ke Rp14.978 per dolar AS pada 10.36 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,06 persen atau 0,07 poin ke 108,14.
Rupiah dibuka menguat 0,13 persen atau 19 poin ke Rp14.976 per dolar AS pada awal perdagangan.
Sementara itu, mata uang Asia lain dibuka bervariatif.