Bisnis.com, JAKARTA — Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan nilai tukar rupiah pada kuartal III/2022 masih berpotensi terus melemah hingga mencapai level Rp15.100 per dolar AS.
“Kami melihat rupiah kuartal III/2022 memang pada kisaran Rp14.950—Rp15.100 karena agresifnya The Fed dan ketidakpastian global yang meningkat,” katanya kepada Bisnis, Selasa (12/7/2022).
Meski berpotensi terus melemah, dia menilai namun dampak dari depresiasi rupiah tidak signifikan ke perekonomian riil. Hal itu mengingat tingkat depresiasi rupiah yang masih lebih rendah dibandingkan dengan mata uang negara lain.
Namun demikian, imbuhnya, jika pelemahan tersebut terus berlanjut, maka akan berdampak pada meningkatnya biaya input produksi yang semakin tinggi, sehingga akan memberikan tekanan pada inflasi.
Pasalnya, tanpa pelemahan rupiah yang signifikan pun, Indeks Harga Produsen (IHP) tercatat telah mencapai level 9,06 persen pada kuartal I/2022. Tingkat IHP tersebut merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir
“Jadi ini juga dapat berpotensi mendorong inflasi jika terus berlanjut,” jelas Faiz.
Baca Juga
Dia menambahkan, nilai tukar rupiah pada kuartal IV/2022 berpotensi kembali menguat jika BI melakukan penyesuaian suku bunga acuan.
“Akhir tahun rupiah bisa kembali ke level Rp14.600—Rp14.700 jika BI menaikkan suku bunga acuan," kata Faiz.
Nilai tukar rupiah tercatat melemah 0,13 persen ke level Rp14.995 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (12/7/2022). Pada awal pembukaan perdagangan pagi tadi, rupiah tercatat sempat melemah 0,19 persen pada level Rp15.003,50 per dolar AS